Berita Solo Terbaru
Rampung Maret 2023, JPO Manahan Bisa Jadi Jalur Alternatif Buat Gowes ke Kota
JPO Manahan tidak hanya diperuntukan untuk pejalan kaki. Namun, goweser juga bisa ikut menikmati adanya jembatan tersebut.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) Manahan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp 4 Miliar.
Pembangunan tersebut sudah dimulai sekira September 2022 dan ditargetkan rampung Maret 2023.
Nah, dengan anggaran Rp 4 miliar itu, seperti apa fasilitas yang akan didapatkan para pengguna JPO nanti ?
Untuk diketahui, JPO Manahan ini diperuntukan untuk pejalan kaki dan pegowes.
Mereka bisa naik dari Jalan Hasanudin ataupun Jalan Sam Ratulangi.
Itu membuat mereka tidak perlu lagi memutar jauh untuk bisa sampai ke seberang.
Saat naik mereka nanti harus menaiki tangga yang menjadi bagian dari JPO Manahan.
Lebarnya pun tergolong luas dan ada ruang saat berpapasan antar pengguna JPO.
Untuk yang naik dari Jalan Hasanudin, para pengguna akan menaiki tangga dengan lebar 2,5 meter.
Adapun untuk yang naik dari Jalan Sam Ratulangi Akan menaiki tangga dengan lebar 3 meter.
"Nanti kita akan menggunakan tangga (untuk yang naik ataupun turun dari JPO Manahan), kemudian ada ram untuk pesepeda," kata PPK Kegiatan Pengembangan III, Albertus Dito kepada TribunSolo.com, Rabu (1/2/2023).
Baca juga: Pembangunan JPO Manahan Kota Solo: Telan APBN Rp 4 Miliar, Ditarget Kelar Maret 2023
Nah, saat berada di jembatan utama JPO Manahan, para penguna juga memiliki ruang yang tergolong cukup untuk berjalan berpapasan.
Jembatan utama JPO Manahan memiliki lebar lebih kurang 2,3 meter.
"Untuk mondar-mandir masih bisa, masih sangat cukup untuk orang berpapasan, berjalan bersamaan masih cukup," ucapnya.
Adapun demi keamanan para pengguna JPO Manahan dilengkapi dengan CCTV.
Adapun dinding di jembatan utama JPO Manahan dibuat tebal untuk memberi keselamatan bagi pengguna.
Itu mengingat JPO Manahan berada di atas jalur kereta KRL Solo-Yogyakarta.
Dengan kondisi tersebut, kerangka jembatan utama JPO Manahan pun disesuaikan.
"Jembatan sudah menggunakan tiang dengan tipe isolator jadi aman, tidak akan ada pengaruh (dari kabel-kabel KRL) kepada jembatan," kata dia.
Ditambah, tinggi jembatan tersebut berada 1,5 meter di atas kabel-kabel untuk kereta KRL.
Adapun saat hujan, pengguna tidak perlu khawatir, mengingat JPO Manahan dibuat tertutup.
"Atapnya kita menggunakan membran, harapannya saat hujan tidak kehujanan," tutur dia. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.