Klaten Bersinar

Terima Kunci Kios Taman Kuliner MPP Klaten, PKL Optimis Pengunjung Ramai Gegara Lokasi Instagramable

TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
PKL tengah menerima kunci kios yang akan mereka tempati di Taman Kuliner MPP Klaten, usai direlokasi dari depan Masjid Raya Klaten, Rabu (15/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) mulai menyerahkan kunci kios Taman Kuliner MPP Klaten kepada puluhan pedagang kaki lima (PKL) pindahan dari Masjid Raya Klaten, Rabu (15/2/2023).

Serah terima kunci tersebut menjadi tanda PKL Masjid Raya sudah bisa menempati kios baru di Taman Kuliner MPP, yang berada di Jalan Mayor Kusmanto, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten.

"Mulai hari ini sudah dimulai pindahan 21 pedagang yang di relokasi dari depan Masjid Raya Klaten," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (DKUMP) Klaten, Anang Widjatmoko kepada TribunSolo.com, Rabu (15/2/2023).

Nantinya puluhan PKL tersebut akan ditempatkan di sisi utara sebanyak 17 kios dan 4 lainnya berada di lantai 2 sisi timur Taman Kuliner MPP.

"Hari ini kunci akan diserahkan kepada para pedagang. Sehingga para pedagang sudah bisa merapikan dan menata dagangannya," jelasnya.

Pedagang diperbolehkan menentukan waktu untuk mulai berjualan.

Namun, Anang menegaskan bahwa para pedagang memiliki tenggang waktu untuk beroperasi serentak, maksimal pada tanggal 25.

Baca juga: Warga Klaten Siap-siap, Taman Kuliner MPP Segera Diresmikan, Bisa Jadi Spot Foto yang Instagramable

"Saya tidak ada masalah kapan pedagang bisa mulai berjualan, karena ini menjadi tanggung jawab mereka," jelasnya.

"(Tapi) saat ada launching tanggal 25 para pedagang harus sudah mulai berjualan rutin di kios masing-masing," tegasnya.

Untuk menegaskan hak para pedagang selama menggunakan kios tersebut, pihaknya akan membuat perjanjian untuk hak pakai dan tanggung jawab atau retribusi.

"Jadi kalau hari ini habis ditata terus mau berjualan ya enggak apa-apa (boleh)," kata Anang.

"Karena saya juga ingin para pedagang segera membersihkan dan secepatnya berjualan di tempat yang baru, agar tempat yang lama, bisa segera kila gunakan untuk keperluan yang lainnya," terangnya.

Terkait fasilitas, Anang memastikan bahwa saat diserahkan terima kepada PKL, semua fasilitas dalam keadaan lengkap dan siap untuk digunakan.

Hal itu sempat jadi pertanyaan para pedagang lantaran beberapa fasilitas seperti kran dan lampu tidak terpasang.

Ia melanjutkan bahwa hal itu dilakukan semata-mata usai mempertimbangkan faktor keamanan barang tersebut.

Diharapkan, usai PKL Masjid Raya pindah lokasi Taman Kuliner yang lebih representatif, secara tidak langsung dapat menaikkan kelas.

Baca juga: Sambut Isra Mi’raj, Pemkab Klaten Gelar Pengajian Akbar di Masjid Al Aqsha, Dihadiri Ribuan Warga

"Saya kepengen mereka naik kelas, dari yang kemarin sifat kelas (pembelinya) menengah kebawah nanti bisa jadi menarik pembeli di pangsa menengah keatas," ungkap dia.

"Tentunya agar rejekinya lebih banyak dan sukses," jelasnya.

Kedepannya, ia juga akan mengupayakan penyelenggaraan event secara berkala untuk meramaikan lokasi tersebut.

Untuk saat ini, Taman Kuliner MPP tersebut akan beroperasi hingga pukul 24.00 WIB selama 7 hari, sembari dilakukan evaluasi soal jam operasional tempat tersebut.

Sementara itu, salah satu pedagang ditemui di lokasi kios yang baru, Darjo (66) saat tengah membersihkan lapak barunya.

Kepada TribunSolo.com dirinya mengaku baru akan berjualan pada tanggal peresmian.

"Rencananya buka tanggal 25 pas peresmian, karena saat ini mau bersih-bersih dulu. Ini lama enggak dibersihkan jadi waktu membersihkannya juga lama," terangnya.

Menurutnya dengan fasilitas yang ia terima sudah cukup memadai untuk berjualan ditambah lagi dengan sejumlah fasilitas seperti taman yang cukup luas sehingga akan menarik pengunjung.

"Saya optimis banyak pengunjung karena lokasinya bagus," jelasnya.

"Selain itu, dengan lokasi (Instagramable) orang luar kota kemungkinan kesini karena lokasinya menarik, syukur bisa jadi rest area untuk pengguna tol," harapnya.

(*)