Berita Solo Terbaru
Dibalik Banjir di Solo : Beberapa Sekolah Ditutup Hingga Jadi Tempat Pengungsian, Padahal Mau Ujian
Beberapa sekolah yang menampung pengungsi, di antaranya SD N Kalangan, SD N Dadapsari, SD N Gandekan, sampai SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta menjelaskan beberapa sekolah terpaksa tutup karena banjir yang meluas sampai 4 kecamatan dan 16 kelurahan.
Beberapa sekolah terendam banjir, selebihnya menjadi tempat pengungsian.
"Yang menjadi tempat pengungsian, kita adakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Untuk guru-guru WFH (Work From Home). Mengungsi dan terkena banjir," kata Dian, saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (17/2/2023).
Beberapa sekolah bahkan akan menyelenggarakan ujian pada Senin (20/2/2023).
Baca juga: Kabar Baik : Banjir di Wonogiri Kota Mulai Surut, Warga Senang Bisa Kembali ke Rumah Masing-masing
"Senin ada tes malah. Nanti kita atur lagi," jelasnya.
Beberapa sekolah yang menampung pengungsi, di antaranya SD N Kalangan, SD N Dadapsari, SD N Gandekan, SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu, SD N Wiropaten, SD Muhammadiyah 18, dan SD N Joyotakan.
Sedangkan yang terendam banjir SMP N 6 Surakarta dan TK Pembina Jebres.
Sedangkan bagi sekolah yang tidak terdampak, Dian meminta untuk tetap aktif.
Baca juga: Tinjau Warga Terdampak Banjir, Bupati Sukoharjo Sampai Terjun Olah Makanan di Dapur Logistik
Hanya saja bagi murid yang terkena dampak, diperbolehkan untuk tidak berangkat sekolah.
"Harusnya kalau yang memang tidak terkena langsung aktif tidak masalah. Tapi kalau yang serumah terdampak banjir kita minta PJJ. Termasuk gurunya," terangnya.
Ia pun berharap agar air segera surut.
"Mudah-mudahan enggak hujan lagi. Semua saya suruh PJJ. Yang terdampak banyak Jebres," tuturnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.