Berita Sragen Terbaru

Beredar Minyakita Palsu di Sragen, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Geram : Polisi Jangan Ragu, Sikat!

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta polisi bertindak, setelah ditemukan Minyakita palsu di Kabupaten Sragen.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Penampakan Minyakita di Pasar Bunder Sragen. Di tengah langkanya barang subsidi dari Kementerian Perdagangan itu, ada Minyakita abal-abal alias palsu yang ditemukan di pasaaran. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Minyakita palsu beredar di Kabupaten Sragen.

Selain dipasang label tidak resmi, Minyakita abal-abal itu dijual dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni sebesar Rp 16.000/liter.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan ia menyerahkan temuan itu kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti.

"Ya biar kepolisian yang melakukan operasi, terutama satgas pangan, karena Minyakita kemarin saya cek di pasar kan langka, sehingga harga-harga lain yang masuk dalam standar pemerintah dalam hal ini subsidi,," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (20/2/2023).

Ganjar menyebut, temuan kali ini menjadi peringatan bagi semua pihak.

Terutama bagi pihak kepolisian dan Satgas Pangan untuk mengungkap dalang dibalik beredarnya Minyakita palsu di Sragen.

"Kita harapkan dengan ditemukan itu jadi alert, kita semua khusus penegak hukum dan Satgas pangan untuk tidak main-main, disikat!," tegasnya.

"Iya (temuan Minyakita palsu terakhir kali ditemukan di Sragen) makanya yang palsu biar dibongkar polisi, nggak usah ragu, kita dukung penuh," tambahnya.

Minyakita memang sempat langka di Kabupaten Sragen.

Baca juga: Kata Ganjar Pranowo soal Banjir Parah di Solo Raya, Sebut Masih Banyak Hulu Sungai yang Bermasalah

Baca juga: Dear Emak-emak di Sragen : Ada Aturan Baru, Beli Minyakita dan Minyak Goreng Curah Bakal Dibatasi

Ganjar menuturkan belum ditemukan pelaku penimbun Minyakita.

Namun, jika Minyakita terus mengalami kelangkaan di pasaran, maka Ganjar meminta untuk melakukan operasi Satgas Pangan di pasar untuk mencari tahu apa penyebabnya.

"Belum, belum ditemukan penimbun, kemarin beberapa ada yang di Kendal ya, dicek, tapi nanti kalau itu terus terjadi ya operasi," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved