Jumenengan Mangkunagara X
Makna Beskap Ageng, Busana Mangkunagara X Saat Jumenengan : Siratkan Rasa Percaya Diri Seorang Raja
Mangkunagara X mengenakan beskap merah maroon yang dipadukan setelan warna putih. Tampilannya dilengkapi dengan dasi kupu-kupu dan blangkon hitam
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - KGPAA Mangkunagara X mengenakan pakaian sakral tradisi ketika acara peringatan kenaikan tahtanya yang pertama di Pura Mangkunegaran, Rabu (1/3/2023).
Dia tampak mengenakan beskap merah maroon yang dipadukan setelan warna putih.
Tampilannya dilengkapi dengan dasi kupu-kupu warna hitam.
Tak lupa blangkon hitam terpakai di kepala KGPAA Mangkunagara X.
Adapun jarik dengan motif parang putih juga dipakainya ketika acara tradisi jumenengan.
Baca juga: Landaulet, Kereta Era MN VII yang Bawa Mangkunagara X Saat Kirab Jumenengan, Dulu Sering Buat Pesiar
Baca juga: Sabda Mangkunagara X di Jumenengan Pertamanya, Ajak Lestarikan dan Kembangkan Kebudayaan
"(Pakaian tersebut dikenakan saat) waktu-waktu tertentu," kata Ketua I Panitia Jumenengan, KPH Tjuk Susilo, kepada TribunSolo.com, Rabu (1/3/2023).
"Termasuk hari ini, peringatan ulang tahun kenaikan tahta yang pertama, terus untuk peringatan Suro beda lagi," tambahnya.
Tjuk menjelaskan ada makna yang tersirat dalam pemakaian pakaian tersebut.
"Rasa percaya dirinya tinggi sebagai seorang pemimpin, seorang raja," jelas dia.
Itu sekaligus menyiratkan rasa optimisme yang ingin ditunjukkan KGPAA Mangkunagara X menatap ke depan.
Apalagi, dia berharap Pura Mangkunegaran bisa menjadi ujung tombak pelestarian dan pengembangan kebudayaan Jawa.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.