Piala Dunia U20

Klarifikasi Rocky Gerung, Sebut Tak Pernah Komentar soal Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U20

Banyak pihak menolak kedatangan Timnas Israel dalam turnamen sepak bola dua tahunan yang bergulir pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023 ini.

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Rocky Gerung dihadirkan dalam persidangan Penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono, dan Sugi Nur Rahardja (Gus Nur). Dia didatangkan menjadi saksi ahli terdakwa sebagai seorang ahli filsafat di Pengadilan Negeri Surakarta, Kamis (9/3/2023). 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Berpartisipasinya Timnas Sepakbola U-20 Israel dalam turnamen Piala Dunia U-20 di Indonesia masih menjadi pro dan kontra sampai saat ini.

Banyak pihak yang menolak kedatangan Timnas Israel dalam turnamen sepak bola dua tahunan yang bergulir pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023 ini.

Rocky Gerung sebelumnya merupakan pihak yang tegas menolak kehadiran Timnas Israel. 

Baca juga: Pantas Israel Tak Gentar, Indonesia Terancam Dibekukan FIFA Jika Ngotot Menolak di Piala Dunia U20

Menurut Rocky Gerung, sosok yang mendukung kedatangan Timnas Israel layak diduga sebagai penghianat konstitusi. 

"Ia yg menerima Israel layak diduga sebagai pengkhianat konstitusi. Titik," ungkap akun Twitter mengatasnamakan Rocky Gerung lewat status twitternya @rockygerung_rg pada dikutip Tribun, Jumat (24/3/2023). 

Namun, Rocky Gerung memastikan ucapan di atas adalah palsu alias hoax.

"Banyak media yang mengutip pernyataansaya soal Israel. Padahal saya tidak pernah mengomentari isu itu di media manapun," kata Rocky Gerung.

Ia menyebut akun yang menyebarkan isu penolakan dirinya itu adalah akun Twitter bodong.

Sementara itu berbeda dengan Rocky Gerung, Plt Ketua Asprov Sulawesi Selatan, Muhammad Suryam justru mempertanyakan ke pihak yang menentang kehadiran Timnas Israel.

Baca juga: Israel Tak Gentar Ditolak Main di Piala Dunia U20 Indonesia : Dewan Agama Tak Bisa Mengontrol Negara

Ia berpendapat, Indonesia sebagai tuan rumah tak memiliki alasan yang kuat menolak Israel hadir di Piala Dunia U-20 2023.

Suryam menambahkan Indonesia sebenarnya harus siap menerima konsekuensi apapun saat mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sejak tahun 2017.

Apalagi, Israel lolos lewat jalur kualifikasi yang digelar oleh FIFA dan disetujui oleh para anggotanya.

"Mohon untuk menghilangkan ego dan kaitan politik terlebih dahulu," kata Suryam dikutip dari Kompas.com.

"Kita harus memberikan dukungan maksimal untuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023."

"Ini ajang sangat bergengsi dan tidak mudah menjadi tuan rumah," imbuhnya.

Suryam khawatir menolak kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 2023, Indonesia akan menerima hukuman dari FIFA.

Selain gagal menjadi tuan rumah, Indonesia bisa saja tak akan kembali ditunjuk sebagai tuan rumah ajang milik FIFA.

Hal itu tentu bisa mengganggu perkembangan sepak bola Indonesia yang kini coba terus dikembangkan.

"Jangan sampai Israel tidak bisa bermain di Piala Dunia U20 2023," sambung Suryam.

"Kita tentu akan dihukum FIFA dan efeknya tidak bisa menyelenggarakan event-event internasional sepakbola."

"Pembinaan sepak bola Indonesia bisa terpengaruh dan mengalami kemunduran."

Lebih lanjut, Suryam berharap masyarakat bisa menunjukkan bahwa Indonesia sukses menjadi tuan rumah yang baik.

"Kami berharap seluruh tim termasuk Israel dapat bermain dengan aman, nyaman, dan enjoy selama di Indonesia," sambungnya.

"Buktikan bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik dan berprestasi," pungkas Suryam.

Piala Dunia U-20 2023 menurut jadwal akan digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang.

Sementara itu, babak undian grup akan digelar di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Art Center, Denpasar pada 31 Maret 2023.

Indonesia sendiri telah menyetor enam stadion untuk digunakan sebagai venue Piala Dunia U-20 2023.

Keenam stadion itu diantaranya, Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Manahan (Solo), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali), Stadion Jakabaring (Palembang), dan Stadion Si Jalak Harupat (Bandung).

Namun, perwakilan FIFA akan menilai secara langsung kesiapan keenam stadion itu.

Jika gagal, tak menutup kemungkinan jumlah stadion itu akan dikurangi.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved