Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Piala Dunia U20

Timeline Penandatanganan Host City Agreement PD U-20 di Solo : Diawali FX Rudy, Diperbarui Gibran

Komitmen kepala daerah yang menandatangani host city agreement Piala Dunia U-20 2023 tengah menjadi sorotan.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin-Dok Jimboeng Photo
Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Komitmen kepala daerah yang menandatangani host city agreement Piala Dunia U-20 2023 tengah menjadi sorotan.

Sorotan itu terjadi setalah dua kepala daerah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubenur Bali I Wayan Koster membuat pernyataan penolakan Timnas Israel.

Penolakan tersebut karena partisipasi Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 melanggar konstitusi Indonesia.

Padahal ada lebih kurang enam kepala daerah telah menandatangi host city agreement Piala Dunia U-20 2023.

Enam daerah yang menandatangi perjanjian tersebut diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, Sumatera Selatan, Kota Solo, dan Kota Surabaya.

Penandatangan perjanjian itu membuat enam daerah tersebut dianggap sudah sepakat dengan segala persyaratan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.

Mereka wajib mematuhi syarat dan kondisi yang ditetapkan oleh FIFA.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan Kota Solo awalnya sudah menandatangani host city agreement Piala Dunia U-20 2023 tahun 2019.

Tepatnya, saat era pemerintahan FX Hadi Rudyatmo. Itu kemudian diperbarui Gibran saat tahun 2021.

Baca juga: Dinilai Sempit, Bupati Juliyatmono Bakal Pindahkan Markas Kodim Karanganyar ke Tanah Desa di Papahan

Baca juga: Pengamat Sebut Ganjar Pranowo Blunder Tolak Israel di Piala Dunia U-20, Elektabilitas Gagal Naik

"Itu zamannya pak Rudy, saya lanjutkan dan saya tanda tangani lagi dengan host city agreement yang baru," kata dia, Rabu (28/3/2023).

"Artinya, pak Rudy dulu sudah komitmen, saya lanjutkan, saya komitmen juga,".

"Kalau saya tidak komitmen, tidak akan saya tandatangani, tidak ikut mengajukan diri jadi tuan rumah," tambahnya.

Gibran menandatangani host city agreement tersebut bersama dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.

Mereka menandatangani host city agreement Piala Dunia U-20 2023 saat Maret 2021.

Setelahnya, tiga kepala daerah lainnya turut menandatangani termasuk Koster.

"Semua kewajiban sudah tertuang di situ, saya hanya menghormati perjanjian yang sudah ada, yang sudah ditandatangani kedua belah pihak," ujar Gibran.

"Yen aku meh protes, aku protses sebelum tandatangan itu, sesimpel itu," tambahnya

Ketika ditanya, apakah Ganjar turut menandatangani host city agreement Piala Dunia U-20 2023, Gibran tidak bisa memastikannya.

"Kurang tahu," ucap dia.

"Venue-nya sudah jadi, anggaran sudah keluar. kene wes kesel kabeh. bar kui protes, ngopo protese saiki.kene ki wes kesel, tenogone wes entek (sini sudah capek semua, habis itu protes, kenapa baru protes sekarang, sini sudah capek, tenaganya sudah habis)," tambahnya.

Bila menilik penjelasan Plt Menpora Muhadjir Effendy saat pemaparan data timeline penandatanganan host city agreement oleh kepala daerah dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Selasa (28/3/2023) malam, tidak ada nama Ganjar. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved