Perguruan Tinggi Swasta di Solo Makin Kompetitif, Passing Grade Kini Sampai 86 Persen

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Solo saat ini makin kompetitif.

Meskipun biaya kuliah harus ditanggung sendiri oleh mahasiswa, ternyata banyak yang melirik PTS karena menjanjikan kualitas pendidikan yang tidak kalah dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca juga: Asal 13 Orang yang Pesta Miras di JPO Dekat UMS : Mayoritas dari Solo, Kini dapat Pembinaan

Satu di antaranya Kedokteran Umum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dimana passing grade sudah mencapai 86 persen.

"Kedokteran umum passing grade cukup tinggi. Yang kita tempel sampai 86. Pembuka awal hanya 76," jelas Kepala Bagian Admisi dan Akademik (BAA) UMS, Ratnanto.

Saat ini kuota yang tersedia hanya 165 mahasiswa.

"Peminatnya yang mendaftar sudah 2036. Sementara kuota hanya 165. Cukup ketat," terangnya.

Menurutnya, banyak orang yang menjadikan PTS menjadi pilihan pertama.

"Kalau melihat kondisi saat ini di awal sudah banyak memilih UMS sebagai pilihan pertama. Per hari ini 2907 yang sudah melakukan registrasi," tuturnya.

Bahkan beberapa jurusan favorit sudah hampir penuh.

"Khusus prodi favorit bahkan sudah hampir penuh. Untuk kedokteran umum, kedokteran gigi, farmasi, dan psikologi kuota sudah di atas 75 persen. Cukup kompetitif," jelasnya.

Baca juga: Jadwal Lengkap Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri Sarjana UNS Tahun 2023

Maka dari itu, ia menyarankan bagi yang berminat kuliah di PTS untuk segera mendaftar.

Sebab, jika harus menunggu setelah pengumuman Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 20 Juni 2023, maka peluang untuk masuk semakin kecil.

"Setelah pengumuman UTBK mereka akan berbondong-bondong. Padahal kecenderungannya di UMS pada saat sudah akhir Juni sudah penuh semua sehingga passing grade semakin tinggi. Bersaing semakin ketat," ujarnya.

Dari pengalaman tahun lalu, hanya sekitar 11 % yang mengundurkan diri karena diterima di PTN.

"Yang mengundurkan diri sekitar 900 dari 8000 mahasiswa yang registrasi," terangnya.

(*)