Bukan Tak Mungkin Neymar Bernasib Sama dengan Ronaldo, Jika Putuskan Gabung Manchester United

TRIBUNSOLO.COM – Kabar bergabungnya Neymar ke Manchester United kian santer terdengar.

Jika hal tersebut terjadi, bukan tidak mungkin, nasib bintang sepak bola asal Brasil itu akan sama dengan Cristiano Ronaldo.

Pasalnya, pelatih Setan Merah, Erik ten Hag seolah-olah menegaskan gaya permainan Neymar tidak cocok dengan Manchester United.

Menurutnya, pola permainan Manchester United tergantung kepada sistem, seperti dikutip dari Manchester Evening News.

Baca juga: Kembali Merumput di Ajang Liga Champions, Arsenal Disarankan Boyong Penyerang Chelsea Romelu Lukaku

Sehingga, Manchester United tidak cocok dengan pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Neymar.

Sistem yang dibangun oleh Erik ten Hag menerapkan pressing tinggi dan mengandalkan pemain depan yang dinamis, jadi mengincar Neymar dari Paris Saint-Germain tak akan cocok bagi tim.

"Saya pikir [reputasinya] hebat karena dia telah mencapai banyak hal dalam kariernya," kata ten Hag tentang Ronaldo pada November.

"Saya tidak perlu menyebutkannya. Itu sangat brilian. Tapi dia harus sadar bahwa Anda dinilai berdasarkan momen dan bagaimana Anda bertindak hari ini."

"Terutama di olahraga papan atas, ini tentang hari ini--ini bukan tentang usia atau tentang reputasi," jelasnya.

Jadi rumor soal ketertarikan kepada Neymar akan mengerucut pada hal itu: reputasi dan pencapaian masa lalu tak berguna jika tak cocok dengan sistem.

Baca juga: Bakal Dibuang Paris Saint Germain, Manchester United Sebut Siap Incar Neymar

Bagaimanapun, yang dibutuhkan oleh Setan Merah bukanlah seorang superstar seperti penyerang Brasil itu, melainkan pemain yang sesuai dengan skema tim.

Tak bisa dimungkiri, salah satu permasalahan ketika sebuah tim memiliki pemain bintang adalah soal ego yang tinggi.

Hal yang sama terjadi ketika Ronaldo pulang ke Manchester United, ia justru melakukan wawancara kontroversial dengan Piers Morgan.

Tentunya peristiwa itu mesti menjadi alarm bagi Setan Merah. Tak seharusnya kesalahan yang sama diulangi kembali.

(*)