Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Persis Solo

Sosok Suroto Linggis, Komentator Kocak yang Diperkenalkan Persis Solo, Pasoepati Kena Prank?

Sosok Suroto Linggis (43) tengah menjadi sorotan pendukung sepak bola Persis Solo.

Media Resmi Persis Solo
Suroto Linggis, sosok yang dikenalkan Persis Solo. 

TRIBUNSOLO.COM - Sosok Suroto Linggis (43) tengah menjadi sorotan pendukung sepak bola Persis Solo.

Pasalnya ia baru saja diperkenalkan oleh Persis Solo melalui instagramnya @persisofficial.

Baca juga: Sukses di Tim Barumu, Kata Perpisahan Erwin Gutawa buat Sananta, Makin Santer ke Persis Solo

Lalu siapakah sebenarnya sosok Suroto?

Ia merupakan komentator sepak bola asal Desa Buntar Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar.

Bagi pecinta sepak bola Solo Raya mungkin sudah tidak asing lagi dengan sosok ini karena ia sering dipercaya menjadi komentator bola.

Pria berusia 43 tahun ini terkenal dengan celetukannya sepanjang jalannya pertandingan.

Kemampuan inilah yang membuat pertandingan sepak bola menjadi lebih hidup dan meriah.

Menjadi komentator bola menjadi kesenangan tersendiri bagi Suroto karena dapat menghibur para penonton.

Di samping dirinya memang sejak kecil telah memiliki kesenangan terhadap si kulit bundar itu.

Profesi komentator bola juga telah akrab dengan Suroto sejak kecil.

Dia kerap mendengarkan siaran sepak bola lewat radio lantaran tidak memiliki televisi.

"Awal mula saya dari kecil memang sudah senang sepak bola, ada liga perserikatan, Dulu kalau gembala ternak bawa radio, mendengarkan itu (pertandingan sepak bola)," katanya saat dihubungi Tribunjateng,com, Selasa (16/8/2022). 

Tak ayal bagaimana komentator bola memandu jalannya pertandingan lekat dalam ingatan Suroto.

Dia menceritakan, pertama kali menjadi komentator bola itu saat memandu jalanya turnamen sepak bola di kampungnya karena menggantikan komentator sebelumnya yang berhalangan pada tahun 2000-an.

Dia juga belajar dari komentator sepak bola saat melihat siaran televisi nasional seiring berjalannya waktu lantaran belum banyak perbendaharaan kata yang dimiliki terkait sepak bola.

Selanjutnya dia mulai menawarkan diri kepada panitia penyelenggara turnamen sepak bola di beberapa daerah wilayah Kabupaten Karanganyar.

"Referensi dari siaran radio dan televisi. Dikombinasikan," ucapnya.

Gayung bersambut, Suroto kemudian kerap menjadi komentator turnamen yang digelar oleh Pemda.

Selain sepak bola, terkadang dia juga menjadi komentator dalam pertandingan bola voli dan futsal.

Selain di wilayah Karanganyar, dia juga sering menjadi komentator kejuaraan di wilayah Kabupaten Sragen.

Menurutnya menjadi komentator sepak bola agak susah karena temponya rapat.

Dalam artian tidak boleh ada jeda terlalu lama saat memandu jalannya pertandingan.

"Kalau ada bola keluar (lapangan) harus diisi, harus banyak memperbanyak perbendaharaan kata," terangnya.

Momen Kemerdekaan RI tahun lalu menjadi berkah tersendiri bagi Suroto.

Pasalnya banyak yang menggunakan jasanya untuk memandu jalannya kejuaraan.

Di sisi lain, adanya kelonggaran dari pemerintah untuk menggelar kejuaraan sepak bola juga dapat menghidupkan kembali olahraga dan perekonomian.

"Momen 17-an bisa 5-7 job tapi dibagi dengan teman-teman," jelas Suroto..

Selama menjadi komentator, dia tidak memasang tarif kepada pihak penyelenggara.

Lanjutnya, terserah kepada panitia tapi rata-rata biasanya Rp 100 ribu- Rp 150 ribu per pertandingan.

"Itu saya syukuri. Selain satu hobi, senang, masuk (lapangan) tidak bayar tapi malah dibayar," tandasnya.

Belum bisa dipastikan apa peran Suroto Linggis bagi Persis Solo kedepannya, namun kemungkinan tidak akan jauh dari profesinya saat ini sebagai komentator pertandingan.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved