Klaten Bersinar
Desa Sidowarno Klaten Masuk 75 Desa Wisata Terbaik, Warga Berharap Kunjungan Wisatawan Meningkat
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Desa Wisata Wayang yang berada di Dusun Butuh, Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari Klaten masuk kedalam 75 besar Desa Wisata Terbaik se-Indonesia.
Hal tersebut lantaran desa tersebut dikenal sebagai desa yang memiliki banyak pengrajin wayang kulit.
Menurut sejarah, kerajinan wayang di desa ini telah diturunkan secara turun-temurun sejak tahun 1960-an atau sekitar 60 tahun silam.
Diungkapkan Kepala Desa Sidowarno, Jaka Sumarna, bahwa perajin wayang kulit di desa itu saat ini sudah masuk ke generasi ketiga.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Desa Sidowarno Klaten Usai Masuk 75 Desa Wisata Terbaik
Berawal dari sejarah panjangnya, di tahun 2020 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten sebagai Desa Wisata Wayang.
Kini desa tersebut tidak hanya wisata pembuatan wayang kulit secara tradisional saja, namun Desa Sidowarno juga menawarkan wisata edukasi dan budaya.
Wisatawan diajak mengenal budaya wayang secara menyeluruh, termasuk permainan dengan media wayang.
Menjadi salah satu hasil nyata dari segala usaha yang sudah dilakukan oleh seluruh masyarakat desa tersebut.
Membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno pada hari Minggu (4/6/2023) lalu, mengunjungi desa wisata berada di perbatasan wilayah Kabupaten Klaten dengan Kabupaten Sukoharjo.
Sandiaga secara langsung melakukan penilaian terhadap desa wisata yang masuk dalam nominasi 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 ini.
Atas perhatian tersebut ia mengungkapkan rasa terima kasihnya.
"Dengan adanya kunjungan dari Mas Menteri (Sandiaga Uno) dan Ibu Bupati (Sri Mulyani) tentunya menambah berkah sekaligus penumbuh kembangkan keinginan masyarakat dalam mengembangkan desa wisata," terangnya.
Ia berharap, adanya dukungan lebih dari pihak-pihak terkait untuk mengembangkan Desa Sidowarno sebagai Desa Wisata Wayang khususnya dalam modal usaha untuk bahan baku produksi wayang itu sendiri.
Senada dengan Kades Sidowarno, yakni, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sidowarno, Suraji bahwa kunjungan dari para pemangku kebijakan tersebut berdampak baik pada desa tersebut.
Saat ini, banyak kalangan yang mengenal lebih tentang desa tersebut.
"Kemarin ada Komunitas penggemar mobil dari Kabupaten Karanganyar menanyakan terkait desa kami, mereka ingin kesini karena penasaran dengan Desa Wisata Wayang itu seperti apa," jelasnya.
"Kedepan kami berharap lebih banyak lagi yang penasaran dan akhirnya mau berkunjung ke sini," tambahnya.
Baca juga: Kunjungi Desa Wisata Wayang Sidowarno Klaten, Warga Berebut Selfie dengan Menparekraf Sandiaga Uno
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa pengrajin di desanya saat ini lebih dari 80 orang yang terdiri baik penatah dan penyungging.
Namun saat ini setiap pengrajin masih mengerjakan wayang di rumah masing-masing.
"Kedepannya kami ada gagasan, akan ada pengrajin yang selalu stand by di Omah Joglo. Sehingga saat pengunjung tiba bisa langsung melihat proses pengrajin membuat wayang," jelasnya.
Selain itu, ia juga berharap adanya dukungan dalam pemasaran produk dari desanya.
Salah satunya dengan pemasaran melalui media sosial untuk mendongkrak penjualan wayang dari Desa Sidowarno.
"Kami berharap adanya dukungan perlengkapan yang memadai untuk berjualan di media sosial, agar produk jualan kami bisa lebih dikenal masyarakat luas," pungkasnya. (*/adv)