Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Mahfud MD Ungkap Transaksi Miliaran Rupiah untuk Merakit Bom, Modusnya Buat Beli Sajadah

Kabar mengejutkan disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mahfud MD.

YouTube/TVR Parlemen via Tribunnews
Mahfud MD dalam dengar pendapat di Komisi III DPR, Rabu (30/3/2023). 

TRIBUNSOLO.COM - Kabar mengejutkan disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mahfud MD yang mengungkap adanya transaksi bernilai miliaran rupiah untuk merakit bom dengan modus pembelian sajadah.

Dikutip dari Kompas.com, hal ini disampaikan Mahfud ketika memberikan sambutan dalam Pengarahan Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/6/2023).

Baca juga: Mahfud MD Sebut Banyak Penyusup di Lembaga Pemerintahan : Hati-hati Upaya Pelemahan dari Dalam

Pada acara ini Mahfud menyampaikan perihal teknologi digital yang kini menjadi media baru bagi kelompok teroris untuk melancarkan aksi kejahatannya.

Kemudian teknologi digital kini juga dianggap menjadi ruang bagi kelompok teroris untuk merekrut anggota baru.

"Saudara, juga ada cyber terrorist di mana teknologi digital telah memberikan alat baru bagi kelompok teroris untuk melancarkan serangan dan merekrut anggota baru untuk merencanakan serangan," kata Mahfud, dikutip dari Kompas TV, Selasa (13/6/2023).

Mahfud mengatakan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebelumnya banyak menemukan transaksi keuangan yang mencurigakan.

Salah satunya terkait transaksi miliaran untuk merakit bom dengan modus pembelian sajadah.

"Jadi saya lihat berapa banyak yang mencurigakan bahwa ini untuk terorisme. Ngirim uang ke suatu daerah. Apa? Ini memesan produk sajadah di sebuah tempat di Jawa Timur. Uangnya miliaran. Tapi tidak ada feedback-nya dari perusahaan yang dikirimi itu, sajadah," ujar Mahfud.

"Yang kemudian setelah dilacak-dilacak itu digunakan untuk merakit bom, dan sebagainya-sebagainya. Begini ini," sambung dia.

Baca juga: Diumumkan Puan Maharani, Inilah 10 Kandidat Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Ada AHY hingga Mahfud MD

Selain itu, Mahfud juga mengingatkan terkait serangan siber yang disponsori oleh suatu negara dengan tujuan melakukan pengintaian hingga pencurian data dan informasi.

Lantas, Mahfud pun menyinggung Bjorka, pelaku penyerangan sejumlah website milik pemerintah yang sempat membuat gempar masyarakat.

"Di sini ada data pribadi bocor, Bjorka, pembicaraan telepon antara presiden dengan menteri bocor dulu Wikileaks, dan bisa lebih dahsyat dari itu, hanya saja ini tidak kita ketahui," imbuh dia.

(Kompas.com)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved