Manusia Kayu Sragen Meninggal
Pemakaman Sulami Manusia Kayu Tak Dihadiri Bupati Sragen, Belum Pernah Jenguk Semasa Hidup
Menurut Susilowati, Bupati Sragen belum pernah datang menjenguk sang kakak yakni Sulami semasa hidup.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati tak tampak kehadirannya saat pemakaman Sulami, Manusia Kayu asal Kabupaten Sragen, Senin (12/6/2023) lalu.
Berdasarkan keterangan Susilowati (30), adik Sulami, selama prosesi pemakaman pejabat yang nampak hadir hanya Camat dan Kepala Desa setempat.
Selain itu, menurut Susilowati, Bupati Sragen belum pernah datang menjenguk Sulami semasa hidup.
"Bupati nggak pernah datang, kalau anak buahnya nggak tahu, waktu ramai kemarin banyak yang datang, tapi kalau Bupati langsung saya tidak tahu (datang atau enggak)," kata Susilowati, kepada TribunSolo.com, Selasa (13/6/2023).
Di sisi lain, Susilowati mengalami kehidupan yang prihatin selama merawat Sulami sakit.
Susilowati tinggal bersama Sulami bersama suami dan seorang putranya.
Kepada TribunSolo.com, Susilowati menceritakan kondisi kesehatan Sulami semakin memburuk pasca lebaran lalu.
Bahkan, Sulami sempat dirawat di Puskesmas selama hampir satu pekan.
Kemudian, Sulami meminta pulang dan minta dirawat di rumahnya saja.
Setelah pulang dari Puskesmas, Sulami tidak bisa ditinggal sendiri di rumah, dan aktivitasnya bergantung pada orang lain.
Karena itulah, Susilowati tidak bisa bekerja secara normal.
"Sehabis lebaran itu, saya harus nunggu Mbak Sulami, nggak bisa ditinggal sama sekali, jadi tidak bisa keluar rumah," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (13/6/2023).
"Jadi saya dirumah terus, karena kalau mau miring harus dibantu, waktu mau terlentang juga harus dibantu," tambahnya.
Sebelum kondisinya menurun, Sulami biasanya hanya ditunggu oleh anak Susilowati.
Susilowati bisa pergi bekerja serabutan, atau terkadang ikut suami mencari burung atau memanen getah karet.
Baca juga: Pesan Sulami Manusia Kayu Sragen Jika Meninggal ke Sang Adik : Minta Didoakan dan Gelar Tahlilan
Semenjak sakit, Susilowati hanya fokus menjaga sang kakak.
Untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, Susilowati terpaksa berutang kesana kemari.
Bahkan, ia harus meminjam uang ke bank titil untuk melunasi hutang-hutang yang lain.
"Selama merawat ada kekurangan biaya, saya sampai pinjam ke bank titil, karena saya harus nunggu sejak lebaran, jadi ya terpaksa terjerumus ke situ," jelasnya.
Karena kondisi sakit yang tidak ada perkembangan, Sulami tidak banyak mendapatkan perawatan.
Hanya sesekali, ketika Sulami demam, ia hanya minta obat ke Bidan yang tinggal tepat di samping rumah Sulami.
Menurut Susilowati, terakhir Sulami mendapat bantuan berupa bantuan JKS (Jaminan Kesehatan Semesta).
"Terakhir dapat bantuan ada JKS namanya, saya tidak tahu itu apa," ujarnya.
Prihatin melihat adiknya dikejar-kejar orang untuk bayar hutang, Sulami menyarankan adiknya untuk menjual rumah yang ia tempati.
Rumah tersebut berdiri di atas tanah milik neneknya, yang kemudian dibangun menjadi hunian yang layak setelah mendapat bantuan ketika viral pada tahun 2017 yang lalu.
"Misalnya kalau ada kesusahan, rumah ini disuruh jual untuk bayar hutang-hutang saya, iya, Mbak Sulami yang bilang begitu, tapi nggak saya jual," terangnya.
"Mungkin dia bilang begitu, nggak tega melihat saya dikejar-kejar hutang terus, tahu kalau saya berutang, dia bilang yang sabar, rezeki nanti bisa datang dari mana saja, Mbak nggak bisa bantu, cuma bisa doa," kata Susilowati.
(*)
Utang Adik Manusia Kayu Sragen Menumpuk Gegara Rawat Dirinya, Sulami Sarankan Jual Rumah |
![]() |
---|
Tak Kerja Sejak Lebaran Demi Rawat Sulami Manusia Kayu Sragen, Sang Adik Terpaksa Utang Sana-sini |
![]() |
---|
Perjuangan Susilowati, Adik Sulami Merawat Sang Kakak Semasa Hidup, Rela Tinggalkan Pekerjaan |
![]() |
---|
Pesan Sulami Manusia Kayu Sragen Jika Meninggal ke Sang Adik : Minta Didoakan dan Gelar Tahlilan |
![]() |
---|
Potret Makam Sulami Manusia Kayu di Sragen, Berdampingan dengan Saudara Kembar dan Nenek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.