Klaten Bersinar
Sambang Warga di Desa Bengking Jatinom, Bupati Sri Mulyani Terima Keluhan Soal Kemacetan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kegiatan Sambang Warga kembali dilakukan Bupati Klaten, Sri Mulyani di halaman Balai Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jumat (23/6/2023).
Dalam kegiatan tersebut Sri Mulyani dapatkan keluhan dari warga soal Jalan Jatinom-Boyolali yang macet saat pasar tumpah atau Pasar Legen.
Pasar yang beroperasi pada saat penanggalan jawa legi atau lebih dikenal dengan Pasar Legen.
Untuk diketahui bahwa pasar tumpah tersebut beroperasi 5 hari sekali sesuai dengan penanggalan jawa.
Keluhan tersebut disampaikan PLT Camat Jatinom, Agus Sunyata di depan Bupati Klaten dan sejumlah masyarakat yang hadir pada kesempatan itu.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Teken Status Tanggap Darurat Kekeringan di Klaten, Sudah Siapkan Rencana
Ia mengatakan, masalah kemacetan yang terjadi saat pasar tumpah tersebut beroperasi merupakan masalah menahun yang belum terselesaikan.
"Permasalahan itu sebenarnya sudah sejak lama dikeluhkan oleh warga masyarakat, terkait kesemrawutan lalu lintas yang ada di Simpang Tiga Jatinom (Jalan Jatinom-Boyolali)."
"Itu memang dari dulu sampai sekarang belum dapat teratasi," ujar Agus Sunyata.
Agus mengungkapkan bahwa kemacetan terjadi saat jam sibuk yakni pukul 06.00 hingga 07.00 WIB dan pukul 16.00 hingga 18.00 WIB.
Jam tersebut adalah waktu dimana warga banyak menghabiskan waktu dalam perjalanan untuk bersekolah ataupun bekerja.
Ditambah lagi, jalan tersebut merupakan jalur utama dari Kecamatan Jatinom menuju Kecamatan Tulung.
Selain itu, jalan tersebut merupakan jalan provinsi yang menghubungkan dua kabupaten yakni Kabupaten Klaten menuju ke Kabupaten Boyolali.
Baca juga: Wakil Bupati Klaten Tekankan Peran Penting FKUB dalam Kerukunan Beragama
Tak cukup sampai di situ saja, jalan tersebut adalah salah satu jalur yang digunakam truk muatan atau kendaraan besar lainnya baik yang masuk ataupun keluar exit tol yang terdapat di Kabupaten Boyolali.
"Sehingga jalan tersebut dinilai vital dan memiliki dampak pertumbuhan ekonomi, sehingga kita harus segera mencarikan solusi dari masalah tersebut," tambahnya.
Ia menyampaikan bahwa saat ini, permasalahan juga telah disampaikan dan telah ditindak lanjuti oleh pihak berwenang yakni Balai Pengelolaan Sarana dan Prasarana Provinsi (BPSPP) Wilayah 3 Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, lantaran jalan tersebut merupakan jalan provinsi.
Kemudian diungkapkan Agus, bahwa pekan depan BPSPP menjadwalkan akan menggelar rapat dengan pihak terkait dari Kabupaten Klaten.
"Harapan kami permasalahan kami, masalah ini segera dapatkan solusi," pungkasnya.
Menerima keluhan tersebut, Bupati Klaten, Sri Mulyani menegaskan bakal menindaklanjuti keluhan tersebut.
"Tadi disampaikan oleh PLT camat Jatinom, bahwa harus ada perbaikan jalan yang membuat macet di pasar legen (penanggalan jawa), nanti akan segera kita lihat."
"Selain itu juga jalan milik provinsi dan kabupaten untuk diperlebar, selain itu ada masukan juga soal penguraian arus saat pasar legen (berlangsung)," jawab Sri Mulyani.
Nantinya, dirinya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Lanjut Mulyani, bahwa dirinya tak sendiri hadir ke acaranya tersebut.
Mulyani menjelaskan bahwa ia mengajak Kepala OPD.
"Kepala OPD nanti secara langsung akan mendengarkan masukan dari camat atau kepala desa sehingga bisa langsung ditindaklanjuti."
"Jika tersedia anggarannya akan segera kita lakukan (selesaikan masalahnya) atau kita tampung terlebih dahulu dan akan kita masukkan di pembahasan anggaran yang selanjutnya (APBD tahun mendatang)," tambahnya.
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa permasalahan semacam itu adalah temuan yang harus segera ditindaklanjuti.
Menurutnya, selain sebagai wadah menerima aspirasi dan bersilaturahmi dengan masyarakat.
Program Sambang Warga juga difungsikan sebagai wadah penyampaian program pemerintah agar mendapatkan saran dan masukan langsung dari masyarakat.
Dari pantauan TribunSolo.com di lokasi, selain menerima keluhan masyarakat, secara simbolis Sri Mulyani juga memberikan sejumlah bantuan.
Khususnya kepada anak yatim dan warga yang tidak mampu yang tinggal di wilayah tersebut.
(*/adv)