Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penganiayaan Wanita di Sragen

Kasus Wanita Dianiaya Pacar di Sragen, Keluarga Sempat Ajak Damai, Korban Menolak

Keluarga pelaku penganiayaan pada wanita di Sragen meminta damai, itu dengan meminta korban mencabut laporan. Namun, korban menolak.

Istimewa/Iren Junita
Tangkapan layar seorang perempuan dipukul hingga ditendang oleh pacarnya sendiri di Kabupaten Sragen. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Keluarga pelaku yang menganiaya korban Iren Junita (24) sempat meminta damai dengan mencabut laporan ke Polisi. 

Namun, Iren Junita (24) yang diduga dianiaya pacarnya, BDS (24) menolak. 

Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Sragen

Pelaporan ke polisi terpaksa dilakukan Iren karena tidak sanggup menerima perlakuan kasar dari BDS.

Iren menuturkan ia dianiaya oleh BDS sebanyak 4 kali hingga membuat badannya terluka.

"Total 4 kali aku dipukul, sejak 19 September dan yang terakhir tanggal 24 September kemarin," kata Iren saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (28/9/2023).

Iren dipukul lantaran mengetahui di dalam galeri HP BDS terdapat foto perempuan lain.

Karena penasaran, Iren pun menanyakan hal tersebut kepada BDS, yang dibalas dengan amarah hingga pukulan.

Lantas, Iren menceritakan apa yang dialaminya kepada ibu BDS, yang mana ia kembali mendapat perlakuan kasar.

Video perlakuan kasar yang diterima Iren pun beredar di media sosial hingga viral.

Iren sempat melakukan visum ke rumah sakit setelah mendapat perlakuan kasar yang pertama.

Baca juga: Rekam & Tonton Aksi Perundungan, 5 Anak yang Terlibat Penganiayaan Siswa SMP di Cilacap Ditangkap

Setelah melakukan visum, BDS kembali marah dan memukulinya berkali-kali.

Iren pun mengalami luka lebam dan cedera di kepala, serta mengalami luka robek di bibir.

Karena dilakukan berulang kali dan membuatnya trauma, akhirnya Iren memutuskan untuk melaporkan BDS ke polisi.

Padahal, menurut Iren, dari awal pacaran, BDS adalah sosok pria yang baik.

Menurut Iren, BDS mulai berubah menjadi lebih tempramental semenjak bulan Juni 2023 lalu, yang Iren sendiri tidak tahu apa pneyebabnya.

"Sekarang sudah saya laporkan ke polisi, ke Polres Sragen," ujarnya.

"Kalau saya sebenarnya nggak tega, karena masa depannya masih panjang, saya tidak bisa pungkiri, saya masih suka, masih cinta," jelasnya.

Setelah lapor ke polisi, BDS dan ibunya sempat datang ke rumah dan meminta agar laporan tersebut dicabut.

Namun, kali ini Iren sudah bulat akan menyelesaikan kasus melalui jalur hukum.

"Ya mau gimana lagi, biar diproses dulu, kedepannya nanti gimana, biar hukum yang menindaklanjuti," ujarnya.

Iren juga menunjukkan surat laporan polisi saat bertemu TribunSolo.com pada Kamis (28/9/2023).

Pada surat tersebut diketahui Iren lapor ke polisi pada 25 September 2023 lalu. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved