Klaten Bersinar
Bupati Sri Mulyani Salurkan Ratusan Paket Bantuan Stunting untuk Warga Klaten dari Ketua DPR RI
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bupati Klaten, Sri Mulyani salurkan ratusan bantuan stunting untuk masyarakat Desa Karanganom, Kecamatan Karanganom dan Desa Mlese Kecamatan Ceper, Klaten, Kamis (5/10/2023).
Bantuan tersebut merupakan kampanye program Bangga Kencana dan Pemberian Bantuan Percepatan Penurunan Stunting yang digagas Ketua DPR RI, Puan Maharani.
“Alhamdulillah, kami, Pemerintah Kabupaten Klaten dapat bersilaturahmi dengan bapak ibu semua penerima bantuan stunting."
"Kami salurkan 233 paket bantuan stunting untuk Desa Karanganom Kecamatan Karanganom dan 285 paket bantuan stunting untuk Desa Mlese Kecamatan Ceper," paparnya.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Ikut Pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW dan Kukuhkan Takmir Masjid Nurul Istiqlal
Memanfaatkan momentum tersebut, Sri Mulyani juga meminta semua pihak bahu-membahu untuk bekerja keras dalam menekan angka stunting di wilayah masing-masing.
Pasalnya, faktor ekonomi bukanlah menjadi satu-satunya penyebab munculnya kasus stunting di masyarakat.
“Anak yang stunting ini bukan karena anak tidak mampu, tapi anak stunting ini bisa karena beberapa faktor diantaranya pola asuh dan nutrisi saat ibunya hamil."
"Di wilayah (Kecamatan) Karanganom ini angka stunting ada 17 persen dan Ceper 16,4 persen. Angka-angka ini melebihi angka stunting kabupaten klaten, 14 persen."
"Mari bersama-sama turunkan angka stunting dimasing-masing wilayah,” tegasnya.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Sambut Optimis Desa Balerante Klaten Jadi Lokasi Observasi GKSTTB
Ia berharap bantuan tersebut mendatangkan manfaat bagi masyarakat penerima.
"Semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan baik dan bisa menekan angka stunting."
"Bantuan ini untuk meningkatkan gizi para ibu hamil sehingga saat persalinan ibu dan anak dapat sehat,” tuturnya.
Sementara itu, PLT Camat Karanganom, Poniran tak menampik bahwa Kecamatan Karanganom menjadi salah satu wilayah dengan capaian tertinggi di Kabupaten Klaten.
"Iya, Karanganom sendiri cukup tinggi dan menjadi nomor 6 se-Kabupaten Klaten, mencapai 393 kasus dengan presentase mencapai 17,69 persen," ungkapnya.
Beragam cara telah dilakukan untuk menekan hal tersebut, diantaranya penambahan makanan tambahan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa.
Baca juga: Kuliner Klaten : Soto Bumbung Mbok Rene, Sensasi Unik Santap Soto Gunakan Bumbung Bambu
"Dari kecamatan juga sudah melakukan beragam inovasi Buku Cantika atau buku Calon Penganten Karanganom itu untuk mendata jumlah pengantin, pemeriksaan kehamilan hingga melahirkan."
"Selain itu program kecantol kamu, yang sudah mendapatkan penghargaan," jelasnya.
Ia mengaku jika pasangan yang mengikuti program tersebut rata-rata saat ini tidak berdomisili di wilayahnya, sehingga penerima manfaat dari program tersebut justru diterima oleh wilayah lain.
"Karena sebagian pasangan dari Karanganom dan sebagian lainnya dari luar, otomatis setelah menikah ikut suami, itu yang menjadi kendalanya," paparnya.
Meski begitu, pihaknya akan terus berupaya untuk menurunkan angka stunting untuk mendukung program penurunan angka stunting di Kabupaten Klaten.
(*)