Klaten Bersinar

Bupati Sri Mulyani Unjuk Potensi dan Inovasi Kabupaten Klaten saat Validasi Lapangan IGA 2023

Dokumentasi Diskominfo Kabupaten Klaten
Bupati Sri Mulyani saat melakukan paparan kepada tim validasi lapangan IGA 2023, di Ruang Rapat Utama Gedung Setda Kabupaten Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bupati Klaten, Sri Mulyani kembali unjuk potensi dan inovasi unggulan Kabupaten Klaten saat validasi lapangan Innovative Government Award (IGA) tahun 2023, Jumat (13/10/2023).

Di ruang rapat utama Gedung Setda Kabupaten Klaten, Bupati Sri Mulyani menyampaikan 2 inovasi yang berhasil dilakukan jajarannya kepada tim validasi lapangan IGA 2023.

Diketahui, Kabupaten Klaten masuk dalam nominasi IGA 2023 lewat inovasi Matur Dokter dan padi Rojolele Srinuk.

Mengawali penjelasannya, Bupati Sri Mulyani memaparkan salah satu inovasi yakni Matur Dokter.

Baca juga: Bupati Sri Mulyani Kecewa dengan Respons PT JMJ Soal Atasi Dampak Pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja

Ia mengungkapkan jika aplikasi Matur Dokter dibuat sebagai bagian peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

Diharapkan melalui inovasi tersebut, masyarakat semakin mudah dalam mengakses layanan kesehatan.

cektrs3say
Tim validasi lapangan saat melakukan tinjauan lapangan ke lokasi penerapan inovasi, Jumat (13/10/2023).

"Aplikasi yang kami launching tahun 2017 ini sangat bermanfaat bagi masyarakat."

"Terlebih pada saat covid-19 melanda, layanan ini merupakan andalan kami (pemerintah daerah) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," paparnya.

"Masyarakat dapat mengakses informasi kesehatan 24 jam dan terdapat pula home care-nya," imbuhnya.

Matur Dokter merupakan inovasi sistem kegawatdaruratan medis di Kabupaten Klaten untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat.

Inovasi tersebut terus dikembangkan agar layanan kesehatan bagi masyarakat dapat diberikan secara prima dan gratis.

Inovasi yang kedua yakni padi Rojolele Srinuk, Bupati Sri Mulyani mengungkapkan jika padi Rojolele Srinuk adalah terobosan Pemkab Klaten untuk melestarikan varietas padi unggulan khas Kabupaten Klaten sekaligus peningkatan ekonomi petani lokal.

"Kehadiran varietas unggulan ini diharapkan meningkatkan nilai jual produk pertanian, khususnya beras di Kabupaten Klaten," ungkapnya.

Tim validasi lapangan saat melakukan tinjauan lapangan ke lokasi penerapan inovasi, Jumat (13/10/2023).
Tim validasi lapangan saat melakukan tinjauan lapangan ke lokasi penerapan inovasi, Jumat (13/10/2023). (Dokumentasi Diskominfo Kabupaten Klaten)

Sebagai informasi, padi Rojolele Srinuk merupakan inovasi di bidang pertanian khususnya dalam pengembangan varietas padi jenis Rojolele yang merupakan varietas padi unggul asli Kabupaten Klaten.

Varietas padi Rojolele menghasilkan padi premium namun sulit dibudidayakan secara luas lantaran memiliki umur tanam yang lama dan rentan terhadap hama.

Lewat kerja sama Pemkab Klaten dengan Badan Teknologi Nuklir Nasional (BATAN), varietas tersebut dikembangkan menjadi varietas unggul yang lebih mudah dibudidayakan oleh petani dengan masa panen yang lebih cepat tanpa menurunkan kualitasnya.

Dan saat ini varietas padi Rojolele Srinuk telah mendapatkan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).

Oleh karena itu, Bupati Sri Mulyani berharap dengan masuknya padi Rojolele Srinuk dalam Innovative Government Award (IGA) 2023, padi Rojolele Srinuk semakin dikenal oleh masyarakat luas.

"Tahun 2023 ini merupakan tahun pertama kabupaten Klaten masuk di Innovative Government Award (IGA) 2023, bahkan saat ini Klaten masuk 16 besar," ungkapnya.

"Ini sangat luar biasa, semoga ini menjadi awalan kita sehingga kita bisa mempromosikan, memperkenalkan potensi dan inovasi unggulan di Kabupaten Klaten."

"Semoga ini juga bisa menambah semangat kita (pemerintah daerah) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Klaten," pungkasnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Kemenpolhukam, Syamsuddin mengatakan jika kegiatan tersebut dilakukan untuk melihat realita di lapangan.

"Kami datang kesini untuk melihat secara langsung, meninjau lapangan, melihat kenyataan-kenyataan di lapangan."

"Apakah ada perbedaan dengan yang disampaikan saat paparan atau lapangan mendukung atau tidak. Ini sangat luar biasa, Klaten mengusulkan 2 inovasi, yaitu padi Rojolele Srinuk dan Matur Dokter," jelasnya.

Baca juga: Bupati Sri Mulyani Sambang Warga dan Resmikan Gedung Catur Mulyo Sejati di Desa Bolopleret Juwiring

Dirinya berharap dengan inovasi yang ada, pemerintah daerah dapat berkomitmen mendorong dan mengembangkan inovasi lainnya.

"Semoga inovasi ini dapat dipertahankan maupun ditingkatkan."

"Dengan komitmen ini, pemerintah daerah bisa mendukung dan mendorong OPD-OPD lain untuk memunculkan inovasinya."

"Inovasi ini perlu untuk mempermudah memberikan pelayanan kepada masalah," ungkapnya.

Kegiatan validasi lapangan dilakukan dalam 2 tahap yang dimulai dengan pemaparan inovasi dan dilanjutkan dengan tinjauan lapangan ke lokasi penerapan inovasi. (*/adv)