Viral

Viral Pengakuan Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan : Alasan Kelaparan dan Pikiran Sumpek di Rumah

Pelaku yang bernama Khoiri atau Satir (53) mengaku jika dia tega membunuh menantu dan bayi dalam kandungan korban karena alasan kelaparan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Kolase Surya Malang
Viral kasus mertua bunuh menantu hamil 7 bulan. 

TRIBUNSOLO.COM - Kasus sadis mertua membunuh menantu hamil 7 bulan di Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur kini viral di media sosial dan menjadi sorotan warganet di media sosial.

Pelaku yang bernama Khoiri atau Satir (53) mengaku jika dia tega membunuh menantu dan bayi dalam kandungan korban karena alasan kelaparan.

Dari penjelasan Kapolsek Purwodadi, AKP Pujiyanto, mengatakan tindakan pelaku itu dipicu karena pelaku mengaku lapar hingga helap mata.

Baca juga: Sebelum Dihabisi Mertua, Wanita Hamil di Pasuruan Telepon Ibu : Sepurane Belum Bisa Membahagiakan

"Alasannya lapar. Tetapi pengakuan anaknya, terduga pelaku ini tiap malam suka marah-marah," katanya Rabu (1/11/2023) dikutip dari TribunJatim.com

Pelaku disebut tempramental sejak dua hari belakangan.

Berdasarkan keterengan Sueb, suami korban, tidak masuk akal jika ayahnya kelaparan.

"Keterangan Sueb, istrinya itu gati (peduli) kepada terduga pelaku. Selalu dibuatkan makanan, nggak pernah sampai kelaparan," ujar Kapolsek.

Baca juga: Mertua Bunuh Menantu yang Hamil 7 Bulan di Pasuruan, Polisi Masih Dalami Motif Dugaan Rudapaksa

Soal dugaan rudapaksa yang dilakukan pelaku, polisi sampai saat ini masih mendalaminya.

"Yang terpenting kami amankan dulu. Supaya dia tenang sebelum dilakukan pemeriksaan," tandasnya.

Sementara itu, viral akun Instagram @kodil_027 mengunggah video diduga pengakuan Satir yang tega menghabisi nyawa menantunya sendiri.

Saat ditanya oleh pihak kepolisian Satir membunuh menantunya karena pikiran gelap dan sumpek.

"Saya sumpek, pikiran gelap," ucap Satir yang diartikan ke Bahasa Indonesia.

"Kalau sumpek ya keluar, jangan bunuh istri anak kamu jadi sasarannya yang hamil 7 bulan," jawab yang merekam diduga adalah polisi.

(*)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved