Klaten Bersinar
Peresmian Pasar Gedhe Ditunda, Bupati Sri Mulyani Manfaatkan Kesempatan Garap Sentra Khusus Beras
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Mundurnya peresmian Pasar Gedhe yang berlokasi di Kelurahan Kabupaten, Klaten Tengah, Klaten itu membawa angin segar untuk Bupati Sri Mulyani.
Bupati Sri Mulyani mengatakan jika peresmian Pasar Gedhe Klaten dijadwalkan Sabtu (11/11/2023) namun dipastikan mundur hingga waktu yang belum diketahui.
Namun, mundurnya waktu peresmian malah membantunya untuk mempersiapkan pasar tersebut lebih baik lagi.
Baca juga: HKN ke-59 di Klaten, Bupati Sri Mulyani Dorong Peran Aktif Nakes Tingkatkan Kesehatan Masyarakat
"Kami tidak masalah Ini sekaligus biar kami bisa lebih maksimalkan persiapannya," kata Sri Mulyani.
Ia mengatakan mundurnya rencana peresmian itu justru membantunya untuk mempersiapkan hal baru di Pasar Gedhe Klaten dengan menambah satu klaster di lokasi itu.

Klaster yang dimaksud adalah sentra beras yang ditempatkan pada salah satu lantai.
"Karena ada hal baru yang disiapkan di Pasar Gedhe, yaitu pasar beras. Pasar beras itu akan kami munculkan di sana," jelas Sri Mulyani.
"Sebagai bentuk ikon bahwa Kabupaten Klaten itu gudangnya beras," tegasnya.
Bupati Sri Mulyani menyebut varietas beras Rojolele Srinuk bakal menjadi produk unggulan yang dipasarkan di sentra beras tersebut.
"Ini sekaligus (langkah) untuk mendukung para petani dengan menanam Rojolele Srinuk (varietas beras unggulan Klaten). Biar petani semakin pede dan semakin giat menanam (varietas Rojolele Srinuk)."
"Oleh karena itu kami menambahkan klaster beras," pungkasnya.
Rencananya, klaster beras tersebut hanya menjual beras kualitas premium, salah satunya beras varietas Rojolele Srinuk dan Srinar.
Nantinya sentra beras itu menempati los di lantai III zona A Pasar Gedhe Klaten.
Diungkapkan Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUMKP) Klaten, Anang Widjatmoko, jika penambahan sentra beras di Pasar Gedhe Klaten sesuai arahan Bupati Sri Mulyani.
"Di Pasar Gedhe ini harus ada yang lain daripada yang lain, harus ada yang berbeda. Kemudian disarankan agar ada pasar beras," kata Anang di Pasar Gedhe Klaten, Minggu (12/11/2023).
Untuk mengakomodir gagasan tersebut, pihaknya telah menyiapkan enam kios untuk sentra beras tepatnya di lantai III zona A Pasar Gedhe Klaten.
Nantinya, pengelolaan kios tersebut akan dikoordinasikan dengan PT Aneka Usaha Klaten, perusahaan daerah yang bergerak di beberapa bidang usaha salah satunya mendistribusikan beras Rojolele Srinuk ke ASN dan pegawai BUMD.
Ditambah lagi satu kios yang juga digunakan untuk tempat jualan beras yang berada di bawah naungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Libatkan Seniman Lokal di Festival Reog di 26 Kecamatan se-Kabupaten Klaten
"Sehingga ada tujuh kios. Beras-berasnya dari konstraling yang biasanya menyediakan beras Rojolele Srinuk dan Srinar," ucap Anang.
Anang memastikan konsumen yang disasar oleh produk yang dijual berbeda dengan konsumen pedagang yang sudah berjualan beras di Pasar Gedhe Klaten.
Lantaran produk beras yang dijual adalah beras premium.
"Jadi sasaran pasar beras nanti yakni orang Klaten yang ingin merasakan beras premium," kata Anang.
Anang menambahkan jika pasar beras sudah mulai dibuka, sehingga para konsumen yang tertarik bisa langsung mengunjungi klaster beras yang ada. (*/adv)