Penipuan Tiket Piala Dunia
MODUS Pelaku Pemalsuan Tiket Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo, Tawarkan Lewat Facebook
Modus penipuan yang dilakukan MS untuk menjual tiket palsu Piala Dunia U-17 ternyata lewat Facebook. Dia menjual dengan harga lebih murah.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - MS terbukti melakukan pemalsuan tiket Piala Dunia U-17 saat laga Senin (20/11/2023) lalu.
Kasubsatgas Gakkum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir menjelaskan, tersangka menggaet korbannya dengan menawarkan di Facebook dengan berpura-pura sebagai panitia.
“Akun Nagoro Airlangga yang mencari tiket tanggal 20 November 2023 Tribun Timur dan Tribun Selatan. Seakan-akan yang bersangkutan ini adalah panitia tapi akunnya foto keluarga. Akun ini dibuat 3 bulan sebelum Piala Dunia dimulai,” jelasnya saat jumpa pers di Solia Zigna Sabtu (25/11/2023).
Setidaknya 3 calon korban yang tertarik membeli.
Salah satunya berinisial AK warga Pasar Kliwon, Solo yang tertarik ingin mencari tiket.
“Dari Facebook tersebut saling tukar menukar nomor WA,” jelas Kombes Pol Anwar.
Akum Whatsapp tersebut dipasang foto panitia bersama polisi untuk menghilangkan kecurigaan dari para korban.
“Biar percaya. Dari sini kemudian bersedia memberikan tiket seharga Rp120.000 dari yang biasa Rp150.000,” terangnya.
Antara korban dan pelaku bersepakat untuk mentransfer lebih agar nanti kembalian bisa diambil saat pengambilan tiket fisik.
Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Tangkap Pemalsu Tiket Piala Dunia U-17 di Solo, 30 Orang Jadi Korban
“Kemudian korban mentransfer via Dana sebesar Rp 150.000. Dengan perjanjian tiket ditukar dengan COD nanti kembalian diberikan di pintu masuk,” jelasnya.
Korban mulai curiga saat ia berada di Stadion Manahan namun nomor whatsapp pelaku tiba-tiba tidak bisa dihubungi.
“Pada saat pada saat janjinya datanglah si korban ini untuk menyaksikan pertandingan. Ketika korban menghubungi tersangka, tersangka sudah tidak bisa dihubungi. Nomornya langsung diblokir,” jelasnya.
Waktu itu korban berupaya mencari panitia untuk ticketing.
Lalu pelaku bisa dihubungi kembali dan mengirimkan tiket berupa soft file. Namun saat dipindai ternyata invalid.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.