17 TPS di Boyolali Masuk Daerah Rawan Erupsi Merapi, KPU Siapkan Skema Pencoblosan Darurat

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Gunung Merapi masih menunjukkan tingginya aktivitas vulkanologinya.

Awan Panas Guguran hingga Erupsi masih terus terjadi.

Hal ini tentu diantisipasi oleh KPU Boyolali. 

Mereka menyiapkan skema bila bencana terjadi saat pencoblosan pada 14 Februari yang bertepatan dengan Pemilu 2024.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali pun sudah menyiapkan skema jika Erupsi Merapi terjadi.

"Ya kita berharap, semoga tidak terjadi apa-apa (Erupsi Merapi) sehingga tidak ada TPS relokasi," kata Ketua KPU Boyolali, Maya Yudayanti.

Meski begitu, pihaknya telah melakukan persiapan jika sewaktu-waktu Erupsi Merapi benar-benar terjadi.

Tempat pemungutan suara (TPS) akan didirikan mengikuti pemilih.

"Pemilihnya kemana, ya TPS mengikuti kemana (Lokasi pengungsian)," kata Maya.

Penanganan Erupsi di Boyolali menggunakan sister village (desa bersaudara).

Sudah ada desa yang jauh dari bahaya merapi yang siap menampung warga lereng Merapi untuk lokasi pengungsian.

Baca juga: Cak Imin Datangi Pimpinan NU Solo, Singgung Pesan KH Mustofa Bisri Soal Politik

Sister Village ini sudah terbentuk sejak lama, dan beberapa kali telah dilakukan simulasi.

Warga Desa Tlogolele, Kecamatan Selo akan mengungsi ke Mertoyudan.

Sedangkan Desa Klakah sister villagenya di Desa Nggantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.