Klaten Bersinar
Kasus DBD di Klaten Masih Tinggi, Bupati Sri Mulyani Ajak Masyarakat Galakkan PSN
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Klaten tahun 2024 masih tinggi, Bupati Klaten Sri Mulyani minta masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.
Sebelumnya, Bupati Sri Mulyani telah merespon peningkatan kasus kematian akibat (DBD) di Kabupaten Klaten dengan mengintruksikan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak se-Kabupaten Klaten.
Namun, langkah tersebut nyatanya belum cukup membuat kasus kematian akibat DBD berhenti.
"Jadi sebelum lebaran kami juga ada gerakan kebersihan lingkungan sampai di arus bawah, tapi ternyata demam berdarah pun juga belum mereda," ungkap Bupati Klaten Sri Mulyani.
Menilik kasus yang terjadi, Bupati juga meminta kepada semua jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terkait faktor penyebab berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti.
Dengan begitu, ia yakin, angka kasus DBD di Kabupaten Klaten bisa ditekan.
Baca juga: Tampung Animo Fans Bola, Bupati Sri Mulyani Gelar Nobar Indonesia vs Uzbekistan di Alun-alun Klaten
Selain itu, ia tak jenuh untuk terus mengingatkan masyarakat agar menjalankan hidup sehat dan menjaga kebersihan.
"Saya menghimbau Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Klaten untuk jaga kebersihan jaga kesehatan," ucapnya.
Ia mengingatkan bahwa masyarakat harus peka terhadap lokasi yang biasa dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.
"Karena demam berdarah itu tidak melulu nyamuk (berkembang biak) di tempat-tempat yang kotor tapi justru di tempat-tempat yang bersih sehingga harus kita lakukan pembersihan sarang nyamuk, selain itu tak kalah penting jaga kondisi tubuh kita," terangnya.
Langkah selanjutnya, pihaknya akan kembali masifkan gerakan PSN serentak di seluruh wilayah Kabupaten Klaten.
"Gerakan seperti ini akan kita lanjutkan, gerakan yang sudah sudah kami laksanakan sebelum lebaran kemarin akan kita masukkan kembali. Gerakan pembersihan sarang nyamuk akan kita masifkan lagi," pungkasnya.
Baca juga: Bupati Klaten Sri Mulyani Serahkan Sertifikat KPM PKH Graduasi Sejahtera : Semoga Bisa Jadi Contoh
Sementara itu diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten Hanung Sasmito Wibowo mengungkapkan rincian kasus DBD hingga minggu ke-17.
Ia mengungkapkan, anak-anak masih mendominasi kasus kematian. Dari total 21 kematian akibat DBD diantaranya 15 anak-anak, 2 remaja, 3 dewasa dan 1 lansia.
"Sampai minggu ke-17 terdapat 377 kasus 21 kematian,"
"Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang terdapat 137 kasus dengan 8 kematian, berarti terjadi peningkatan kasus di tahun 2024 dibanding 2023," jelas Hanung melalui sambungan aplikasi pesan singkat.
(*/adv)