Klaten Bersinar

Mantap! Cara Bupati Klaten Sri Mulyani Tekan Kasus DBD, Maksimalkan Sosialisasi PSN Lewat Medsos

Istimewa
Bupati Klaten Sri Mulyani. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Tekan kasus baru demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Bupati Klaten Sri Mulyani bakal gencarkan sosialisasi pola hidup sehat serta pemberantasan sarang nyamuk.

"Saya langsung koordinasi dengan Dinas Kesehatan agar selalu mensosialisasikan selalu melakukan pemantauan dengan gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), juga sosialisasi kepada seluruh Pemerintah Desa, agar nanti meluruskan di tingkat RT dan RW sampai masyarakat umum sudah dilakukan," terang Bupati Klaten Sri Mulyani.

Selain melakukan sosialisasi melalui Dinas Kesehatan hingga jajaran tingkat desa, Bupati Klaten Sri Mulyani bakal turun tangan dengan membuat video himbauan aktif menjaga kebersihan lingkungan.

"Nanti saya akan membantu dengan sosialisasi himbauan dengan membuat video agar dapat disosialisasikan kepada masyarakat."

"Dengan video tersebut tentunya agar sama-sama membersihkan lingkungan sekitarnya," ungkapnya.

Mulyani tak bosan mengingatkan masyarakat, bahwa cara paling efektif menekan kasus BDB adalah menjaga kebersihan lingkungan dan tak lupa melakukan PSN.

Selain itu ia juga menghimbau, agar masyarakat peka dengan gejala DBD. Jangan sampai abai, sehingga kasus DBD kembali meningkat khususnya kasus untuk kasus meninggal.

Baca juga: Bupati Sri Mulyani Pakai Baju Adat Banjar, Jadi Inspektur Upacara Hari Lahir Pancasila di Klaten 

"Untuk masyarakat dihimbau, apabila ada gejala demam panas itu segera Periksa ke Puskesmas ke klinik-klinik terdekat sebagai langkah menekan kasus DBD khususnya angka kematian,"

"Karena saat ini gejalanya agak beda dengan DBD yang dulu, karena saat ini kasusnya agak ekstrim," pungkasnya.

Untuk diketahui, kasus DBD di Kabupaten Klaten juga belum mereda.

Tercatat hingga pekan ke-21 tahun 2024 terdapat ratusan kasus di Kabupaten Klaten.

"Sampai minggu ke-21 terdapat 633 kasus 27 kematian," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten Hanung Sasmito Wibowo.

"Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang terdapat 174 kasus dengan 10 kematian, berarti terjadi peningkatan kasus di tahun 2024 dibanding 2023," tambahnya.

Dari jumlah tersebut, anak-anak masih mendominasi kasus kematian.

Dari total 27 kematian akibat DBD diantaranya 20 anak-anak, 2 remaja, 4 dewasa dan 1 lansia. (*)