Klaten Bersinar
Ini Lho Filosofi dan Makna Tema Logo Hari Jadi ke-220 Klaten Jateng, Diungkap Sekda Jajang Prihono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Hari Jadi ke-220 Klaten mengangkat tema dan logo khusus. Sekertaris Daerah Kabupaten Klaten Jajang Prihono menyebut, bahwa tema dan logo tersebut memiliki filosofi dan makna yang mendalam.
"Sembodo itu artinya berhasil, Noto Projo itu artinya mengatur baik pemerintah maupun masyarakatnya," jelasnya.
Menyoal logo, Jajang mengatakan jika logo juga memiliki makna tersendiri yang tak kalah filosofis dari tema yang digunakan.
Seperti yang dilansir dari laman klatenkab.go.id.
Tema Hari Jadi Klaten ke-220 adalah "Sembada Nata Praja", merupakan sebuah semboyan Bahasa Jawa yang mengandung makna mendalam dan komprehensif mengenai tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif.
Baca juga: Lowongan Kerja di Klaten Jateng : Pengelola Rumah Quran, Tak Ada Batasan Usia dan Gaji UMR
Sembada berarti mampu, kompeten, atau memiliki kemampuan untuk melaksanakan sesuatu dengan baik.
Ini menunjukkan kualitas dan kapasitas seseorang atau suatu entitas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Dalam konteks pemerintahan, "Sembada" mengisyaratkan bahwa pemerintah harus memiliki kemampuan, keahlian, dan kompetensi untuk mengelola berbagai aspek administrasi dan pembangunan daerah.
Nata berarti mengelola atau mengatur. Ini adalah inti dari tugas pemerintah, yaitu mengatur masyarakat, sumber daya, dan infrastruktur untuk menciptakan kesejahteraan atau keteraturan.
Mengatur dalam hal ini mencakup berbagai kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hingga evaluasi kebijakan dan program yang dijalankan oleh pemerintah.
Praja berarti pemerintahan yang terdiri dari pemerintah dan masyarakat.
Baca juga: Sekda Jajang Yakin Ekonomi Terdongkrak, Dampak Event Hari Jadi ke-220 Klaten Jateng dan HUT ke-79 RI
Praja mencakup semua aspek kehidupan masyarakat di daerah tersebut, baik ekonomi, sosial,budaya, maupun politik.
Dengan menggabungkan ketiga kata tersebut, "Sembada Nata Praja" dapat diartikan sebagai kemampuan dan kompetensi pemerintah dalam mengatur dan mengelola daerah atau wilayahnya dengan baik.
Ini mencerminkan prinsip tata kelola pemerintah yang efektif, efisien, transparan dan bertanggungjawab.
Dengan demikian, semboyan "Sembada Nata Praja" bukan saja tagline hari jadi saja, tetapi juga sebuah panduan dan komitmen bagi Pemkab Klaten bersama masyarakat untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam mengelola daerah dan melayani masyarakat.
Ini adalah fondasi bagi terciptanya pemerintahan yang bersih, efektif, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Selain tema, Pemkab Klaten juga merilis logo khusus.
Secara keseluruhan logo membentuk helai bulu merak. Bulu merak dapat diartikan dengan keindahan dan kecantikan.
Bulu merak dikenal karena keindahan dan warna warni yang memukau, melambangkan estetika, seni, dan keanggunan, selaras dengan Pemkab Klaten yang saat ini berhasil menghias daerahnya dengan ragam pembangunan yang tidak hanya tepat guna namun juga mengedepankan unsur estetika.
Kemudian burung merak dapat diartikan dengan kebijaksanaan. Untuk diketahui dalam mitologi dan cerita rakyat, merak sering dikaitkan dengan kebijaksanaan dan pengetahuan.
Baca juga: Pesta Rakyat! Sekda Jajang Pastikan Puluhan Event Meriahkan Hari Jadi ke-220 Klaten dan HUT ke-79 RI
Visualisasi bulu merak pada logo mengisyaratkan kebijaksanaan Pemkab Klaten dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat berdasar kajian-kajian yang diimplementasikan bersama ilmu pengetahuan.
Keterkaitan burung merak dengan Klaten memiliki keterkaitan khusus. Burung Merak menjadi nama sebuah candi di Kecamatan Karangnongko.
Candi Merak menjadi salah satu simbol peradaban maju yang pernah ada di wilayah Klaten pada zaman kuno.
Selain itu, Candi Merak mencerminkan banyak dan beragamnya potensi wisata yang terdapat di wilayah Klaten.
Arah Sumbu Logo. Bentuk keseluruhan logo mengarah ke kanan atas, merepresentasikan Klaten yang selalu memiliki tujuan ke arah yang lebih baik dan capaian yang lebih tinggi.
Logo terbentuk dari gabungan obyek lengkung dan ujung-ujung yang meruncing.
Bentuk-bentuk tersebut mewakili Kabupaten Klaten yang selalu dinamis mengikuti perkembangan zaman namun tetap fokus pada tujuan yang jelas.
(*/adv)