Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Rumah Baru Jokowi di Colomadu

Harga Tanah di Colomadu Karanganyar Jateng Melonjak Jadi Rp18 Juta/Meter, Efek Rumah Baru Jokowi?

Sekretaris Desa Blulukan Sinung Harjo mengatakan harga tanah yang sebelumnya Rp 15 juta per meter, kini naik hingga minimal Rp 18 juta per meter

Istimewa/TribunSolo.com-Mardon Widiyanto
Kolase foto Jokowi (kiri) dan lahan di Colomadu Karanganyar yang akan menjadi rumah baru Jokowi 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pasca informasi mengenai adanya lahan yang bakal dibangun rumah baru bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi), harga tanah di wilayah Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar meroket.

Bahkan, tanah di Desa Blulukan itu tak hanya jadi incaran pejabat tingkat nasional saja, namun juga dengan makelar tanah.

Sekretaris Desa Blulukan Sinung Harjo mengatakan, harga tanah yang sebelumnya sekira Rp 15 juta per meter, kini naik hingga minimal Rp 18 juta per meter.

"Harga tanah sebelumnya di sini per meternya Rp 15 juta, pemilik tanah mau lepas, setelah peristiwa itu, harga tanah di sini Rp 18 juta per meter aja, pemilik tanah gak mau lepas," kata Sinung, Rabu (3/7/2024).

Sinung mengatakan harga tanah di Desa Blulukan mulai naik secara ugal-ugalan.

Bahkan naiknya harga di Desa Blulukan hingga tidak ada rumusnya.

Baca juga: Efek Pembangunan Rumah Baru Jokowi di Karanganyar Jateng, Lahan di Colomadu Dilirik Investor Jakarta

Baca juga: BREAKING NEWS : Rumah Baru Jokowi di Colomadu Karanganyar Jateng Rencana Dibangun Mulai Juli 2024

"Pemilik tanah menaikan harga setelah adannya tanah untuk bapak Presiden, padahal sebelum pakde ada tanah sudah tinggi apalagi ada pakde disitu dan dampak yang terjadi hanya itu yang lain-lain hanya kamuflase," ucap dia.

Ia menjelaskan, mulai dari penjabat hingga pengusahaan yang mencari tanah di dekat lokasi lahan Presiden RI Joko Widodo pensiun.

Bahkan, tanah di Desa Blulukan juga menjadi incaran para makelar tanah.

"Namun begitu viral kita gak tau gimana, banyak yang masuk-masuk ke desa hanya untuk menghuni di sini, " ucap dia.

"Mereka yang mencari dari penjabat tinggi dan pengusaha ada dan makelar-makelar sudah berkeliaran mencari lahan di desa kami," pungkas dia.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved