Klaten Bersinar

Bupati Klaten Sri Mulyani Bakal Kunjungi Keluarga Mendiang Fajar Nugroho, Ketua OSIS SMAN 1 Cawas

TRIBUNSOLO.COM/Ibnu DT
Bupati Klaten Sri Mulyani 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Ditengah padatnya kegiatan Bupati Klaten Sri Mulyani, ia tengah mencari celah agar dapat mengunjungi keluarga Ketua OSIS SMA 1 Cawas Fajar Nugroho (18) meninggal tersengat aliran listrik usai diceburkan ke kolam sekolah saat diberi kejutan ulang tahun oleh teman-temannya.

Bupati menyebut, rencana tersebut bakal diwujudkan dalam waktu dekat.

"Saya ada rencana akan takziah ke sana dan memberikan santunan kepada keluarga," ungkapannya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan permintaan kunjungan tersebut telah disampaikan langsung kepada jajarannya.

Baca juga: Kematian Ketua OSIS SMA 1 Cawas Viral, Bupati Klaten Sri Mulyani Minta Semua Pihak Evaluasi Diri

"Saya minta Asisten Pak Asisten dua untuk didata, (rencana) pada Minggu ini saya (agendakan) untuk bersilaturahmi dalam rangka takziah dan berkunjung," jelasnya.

Melihat situasi yang berkembang, Bupati Klaten Sri Mulyani meminta setiap pihak menerima kejadian tersebut sebagai musibah, meski begitu tetap mendorong adanya evaluasi.

"Sekali lagi ini musibah, musibah ini kita juga tidak tahu. Ini (harus) menjadi evaluasi," tegasnya.

"Jadi momen ini tidak untuk mencari siapa yang salah. Bagi saya, saat ini tidak (tepat) untuk menyalahkan satu dengan yang lainnya, tapi menjadi bahan evaluasi kita bersama."

"Di sekolah manapun harus kita awasi sarana prasarana yang ada itu jangan sampai menimbulkan korban lagi," terang Bupati Klaten Sri Mulyani.

Baca juga: Penyebab Ketua OSIS SMA 1 Cawas Klaten Jateng Meninggal, Diduga Akibat Pompa Air

Berkaca pada kejadian tersebut, dirinya menghimbau agar semua pihak bersikap hati-hati saat mengekpresikan kegembiraan.

Dirinya tak ingin, euforia berlebihan harus ternodai dengan perilaku merugikan orang lain.

"Kejadian ini jadi peringatan bagi kita untuk selalu hati-hati dan selalu mengingatkan kepada anak-anak kita, agar dalam mensyukuri, euforia atau (merayakan) kebahagiaan apapun bentuknya boleh, tapi harus mengedepankan keselamatan," pungkasnya.

(*)