Pilkada 2024
Pengamat Ingatkan PDIP, Berpotensi Dikeroyok Koalisi Besar di Pilkada Jateng 2024
Bahkan, ada peluang PDIP menghadapi koalisi besar di Pilkada Jateng, yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Isu retaknya hubungan PDIP dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai turut berdampak pada Pilkada Serentak 2024.
Bahkan, ada peluang PDIP menghadapi koalisi besar di Pilkada Jateng, yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Analisis itu disampaikan Pengamat Politik Universitas Diponegoro, Wahid Abdulrahman.
Baca juga: Penampakan Makan Siang Seharga Rp 7.500 di Semarang Jateng, Cuma Dapat Lauk Sayur Plus 1 Bakwan
Dia awalnya menanggapi soal perubahan peta politik Pilkada Jateng usai Ketua DPD Gerindra Jateng, Sudaryono diangkat menjadi Wakil Menteri Pertanian (Wamentan).
"Biasanya PDIP firm. Hari ini kondisi agak lain, pasca Pemilu Presiden (Pilpres) efeknya besar. PDIP enggak bisa sejalan dengan pemerintah pusat, konstelasi politik nasional kurang menguntungkan PDIP," ujar Wahid melalui sambungan telepon, Senin (22/7/2024).
Menurut dia, partai-partai yang tergabung di KIM yang sudah menunjukkan sinyal dukungan kuat kepada Kapolda Jateng Ahmad Luthfi dan Ketum PSI Kaesang Pangarep.
"Konsolidasi semakin menguat, bisa jadi titik temunya pada Pak Ahmad Luthfi yang memang relatif bisa diterima, Golkar, PAN, PSI, Demokrat dan Gerindra sendiri. Atau kedua, Mas Kaesang dengan cacatan kondisi tertentu," lanjutnya.
Baca juga: Jurus Kaesang Lawan PDIP di Solo Jateng, Mulai Kenalkan Bhre ke Partai Non PDIP
Sementara itu, hingga saat ini PDIP masih belum memunculkan tokoh yang bakal diusung dalam Pilkada Jateng mendatang.
Wahid menilai, PDIP sangat selektif lantaran tak mau mengulang kekalahan PDIP saat Pilpres di Pilkada kali ini.
"Sampai hari ini Bu Mega dan DPP itu mencermati betul, apalagi kalau KIM itu bisa membangun koalisi yang solid dan narik Partai Nasdem, PPP, dan lainnya," imbuh Wahid.
Terlebih lagi penggeledahan rumah dan kantor Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu oleh KPK, menurutnya turut menjadi peringatan bagi PDIP agar tidak salah mengutus sosok yang salah saat pilkada.
Baca juga: Alasan Setyo Sukarno Optimistis Dapat Rekom Pilkada Wonogiri, Pekan Depan Akan Diundang PDIP Jateng
"Bisa jadi Semarang jadi pembelajaran betul. Jangan sampai kader yang punya kekuatan cukup besar, elektabilitasnya lumayan, grassrootnya baik, tapi ada persoalan hukum, nampaknya jadi perhitungan untuk PDIP di Jateng. Makanya PDIP belum memberi rekomendasi atau sinyal, Mas Hendi pun yang mulai muncul, belum masif karena itu," terangnya.
Meski demikian, menurutnya PDIP memiliki tiket emas karena jumlah kursi legislatif memungkinkan partai itu untuk mengusung cagub atau cawagub sendiri tanpa koalisi.
"PDIP itu punya golden ticket, lalu punya kader yang relatif munpuni elektabilitas dan ketokohan. Tapi PDIP masih akan mencoba menarik gerbong partai lain misalnya PKB. Kalau PDIP dan PKB di Jatim bisa koalisi, tinggal PKB dan PDIP di Jateng punya potensi membangun koalisi sendiri dengan kekuatan relatif besar, kalau Jatim bisa, bukan tidak mungkin di Jateng sama. Tinggal siapa yang cagub dan cawagub," tandasnya.
(*)
Link Live Streaming Pelantikan Kepala Daerah 2025 Pagi Ini, Respati dan Astrid Termasuk |
![]() |
---|
Ratusan Kepala Daerah Batal Dilantik 6 Februari 2025, Termasuk yang Ada di Solo Raya |
![]() |
---|
Hattrick Gagal Pileg hingga Pilkada, Vicky Prasetyo Sebut Tak Akan Menyerah di Dunia Politik |
![]() |
---|
Masih Bestie dengan Ketua DPC Solo Tapi Tak Lagi Bagian PDIP, Jokowi : Berarti Partainya Perorangan |
![]() |
---|
Gagal Pilkada Kota Batu 2024, Kris Dayanti Cium Tangan dan Minta Maaf kepada Megawati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.