Klaten Bersinar
Upacara Hari Jadi ke-220 Klaten di Alun-alun Klaten, Bupati Sri Mulyani Hadir Gunakan Kereta Kencana
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Puncak peringatan Hari Jadi ke-220 Klaten dilaksanakan upacara di Alun-alun Klaten, Minggu (28/7/2024).
Dalam kesempatan itu, seluruh peserta upacara dan tamu undangan diwajibkan menggunakan lurik.
Baca juga: Senyum Bahagia Calon Siswa, Usai Dinyatakan Diterima di Kelas Jauh SMAN 1 Karangnongko Klaten Jateng
Untuk pria mengenakan surjan lurik, celana hitam lengkap dengan blangkon gaya solo dan selop, sedangkan untuk wanita menggunakan kebaya lurik dengan bawahan mengenakan jarik lurik atau batik.
Berdiri menjadi inspektur upacara ialah Bupati Klaten Sri Mulyani dengan mengenakan lurik berwarna hijau sage.
Sementara itu ribuan peserta yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, ASN, siswa sekolah hingga ormas berdiri berhadap-hadapan Bupati Sri Mulyani.
Sedangkan tamu undangan yakni Forkopimda dan sejumlah tokoh masyarakat asal Kabupaten Klaten duduk di tenda kehormatan tepat dibelakang Bupati Sri Mulyani.
Dari pantauan TribunSolo.com, para peserta sudah mulai berdatangan sejak pukul 07.00 WIB, sedangkan upacara baru dimulai pukul 08.30 WIB.
Sebelum upacara dimulai, kegiatan tersebut dibuka dengan pertunjukkan musik bertajuk gempur rokok ilegal.
Dengan menggunakan kereta kencana Bupati Klaten Sri Mulyani didampingi sang suami Sunarna kenakan pakaian lurik dengan warna seirama. Begitu pula jajaran Forkopimda lainnya yang datang mengendarai kereta kuda lengkap dengan pakaian lurik.
Berbeda dengan tata upacara pada umumnya, khusus Upacara Peringatan Hari Jadi Klaten itu mengunakan bahasa jawa lengkap dengan iringan gending jawa.
Sementara itu, bertindak pemimpin upacara juga dipimpin seorang wanita yakni Kabid Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP), Harmi.
Baca juga: Momen Bupati Sri Mulyani Bersama Forkopimda Ziarah ke 4 Makam Leluhur Jelang Hari Jadi ke-220 Klaten
Selain tampak berwibawa kala memimpin upacara sakral tersebut, ia juga terlihat anggun dengan menggunakan setelan kebaya lurik berwarna coklat hijau lengkap dengan kain jarik, dan kerudung berwarna coklat.
Usai pembacaan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 kemudian dilanjutkan bagian puncak yakni pembacaan sejarah Hari Jadi Kabupaten Klaten.
Diceritakan dari awal Klaten berdiri saat masih jaman kerajaan yang dipimpin oleh Bupati Klaten pertama yakni KRT Mangun Nagoro dan lika liku keadaan pada masa itu.
Kemudian memasuki sesi terakhir, Bupati Klaten Sri Mulyani lakukan prosesi potong nasi tumpeng sebagai wujud syukur Hari Jadi ke-220 Klaten.
Dimana potongan tumpeng tersebut diserahkan langsung Bupati Sri Mulyani kepada Bupati Klaten periode 1985-1995 Suhardjono dan Bupati Klaten periode 2005-2015.
(*)
