Momen Unik Pembukaan KFF di Klaten Jateng, Bupati Sri Mulyani Minta Pejabat Ikut Berjalan di Catwalk

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Ada yang unik di acara pembukaan Klaten Fashion Festival (KFF), di Gedung Sunan Pandanaran RSPD, Sabtu (3/8/2024). 

Pada momen itu Forkopimda Klaten dan Kepala OPD Klaten datang bersama pasangan.

Mereka mengenakan busana karya rancangan desainer asal Klaten. 

Hadir juga dalam momen itu Bupati Klaten Sri Mulyani. 

Ada yang tak biasa saat momen itu. 

Usai melihat lenggak lenggok model wara wiri didepanya. Bupati Sri Mulyani kemudian berdiri, sembari memegang microphone.

Tak disangka, Bupati Sri Mulyani lakukan hal yang membuat semua yang hadir pada malam itu terkejut.

Jajaran pejabat yang sejak awal menemani dirinya saat sambutan di atas panggung menjadi korban keusilan Sri Mulyani.

Dirinya meminta para Forkopimda dan jajaran pimpinan OPD Pemkab Klaten bersama pasangan ambil peran selayaknya seorang model.

Sontak permintaan itu ditanggapi beragam oleh masing-masing pejabat.

Ada yang bingung, ada pula yang langsung berdiri siap menjalankan permintaan orang nomor satu se-Kabupaten Klaten tersebut.

Baca juga: Bupati Sri Mulyani Lakoni Gowes Kemerdekaan Sekaligus Promosikan Wisata Rowo Jombor Klaten

Secara bergantian di atas panggung, pasangan Forkopimda Klaten itu berjalan bak peragawan dan peragawati seraya melambaikan tangan, dengan iringan riuh dari bangku penonton.

Tak mau melewatkan momen tersebut, banyak tamu undangan mengeluarkan gawainya agar bisa mengabadikan momen langka itu untuk di unggah ke sosial media.

Kajari Klaten bersama istri menjadi pembuka sesi fashion show itu, kemudian dilanjutkan Kepala Pengadilan Negeri Klaten beserta istri dan jajaran Forkopimda yang lainnya.

Meski terlihat kaku, namun semua berusaha tampil semaksimal mungkin di hadapan tamu undangan.

Sebagaimana diketahui, puluhan busana hasil karya desainer asli Klaten ditampilkan elegan pada pembukaan Klaten Fashion Festival (KFF) 2024 di Gedung Sunan Pandanaran, Sabtu (3/8/2024) yang digelar dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi ke-220 Klaten dan HUT ke-79 Republik Indonesia.

KKF 2024 merupakan kegiatan kolaborasi antara Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Klaten Fashion Designer Klaten (Fadeska) yang di ikuti designer dari berbagai kota di seluruh Indonesia.

Ketua Fadeska Astrid Ediati mengatakan bahwa tahun kedua penyelenggaraannya, KFF mengusung tema 'Heritage In Harmony Menjaga Warisan Budaya Dalam Kebersamaan yang Harmonis'.

Dirinya mengungkapkan jika tema tersebut mengacu pada tren fesyen 2024-2025 yaitu resilien yang bersumber dari kekayaan budaya yang harus dilestarikan. Perpaduan budaya dan desain kontemporer menjadi keunikan tersendiri untuk fesyen Indonesia.

"Harapan kami bisa membuat designer mengekplorasi tentang keharmonisan antara lurik dan wastra yang lainnya," ungkapnya Astrid yang juga seorang designer asli Klaten.

Astrid mengatakan, bahwa ada 35 designer yang terlibat langsung pada ajang tersebut.

Selain sebagai ajang pameran busana, beragam kegiatan juga digelar untuk memeriahkan kegiatan selama dua hari tersebut. Mulai dari workshop, lomba rancang busana, lomba fashion show anak, hingga lomba line dance.

Sementara itu, Kepala Disbudporapar Klaten Sri Nugroho mengungkapkan bahwa kain lurik menjadi bahan baku dan motif utama busana yang dirancang para perancang busana yang andil dalam KFF 2024.

Hal ini bertujuan untuk mempromosikan kain lurik yang merupakan produk lokal Klaten sebagai bagian dari fasyen modern.

"Ajang ini bermaksud untuk menyelaraskan warisan budaya Indonesia sebagai identitas daerah di era produk- produk modern. Kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi antara seni, kreatifitas dan potensi ekonomi lokal," paparnya

Diharapkan melalui gelaran ini, kain lurik asli Klaten dapat semakin dikenal, baik secara nasional maupun internasional.

"Alhamdulillah di tahun 2023, kain lurik sebagai produk asli Klaten mendapatkan penghargaan pesona indonesia yang diterima di Ambon tahun 2023," lanjut Sri Nugroho. (*)