Berita DIY Terbaru

Marak Manusia Silver di Kota Yogya DIY, Satpol PP Sebut Pendapatan Bisa Melebihi Gaji PNS

Aksi manusia silver kini banyak dijumpai di ruas-ruas jalan utama di Kota Yogyakarta.

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Ilustrasi manusia silver. 

TRIBUNSOLO.COM - Aksi manusia silver kini banyak dijumpai di ruas-ruas jalan utama di Kota Yogyakarta.

Merebaknya fenomena manusia silver ini tak lepas dari pendapatan yang cenderung menggiurkan, dibarengi faktor keramaian Kota Yogyaakarta.

Baca juga: Buntut Viral Manusia Silver Gebrak Mobil di Jogja, Polisi Amankan 2 Orang, Salah Satu Asal Boyolali

Alhasil, dalam satu hari saja melancarkan aksi mengemisnya di jalanan, mereka bisa mengumpulkan pundi-pundi hingga ratusan ribu rupiah.

Dilansir dari TribunJogja, Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, mengatakan, status kota pariwisata dengan segudang daya tarik, dimanfaatkan para manusia silver untuk beroperasi di Kota Pelajar.

Octo menyebut, jika diakumulasikan dalam satu bulan, penghasilan seorang manusia silver di Kota Yogyakarta bisa melampaui gaji Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Memberi Rp1.000, Rp2.000, tapi ternyata penghasilan mereka (manusia silver) mengalahkan pendapatan ASN. Kalau sehari dapat Rp600 ribu, dikali 30 hari sudah Rp18 juta," ungkapnya.

Dengan potensi yang teramat menggiurkan, banyak manusia silver yang nekat kembali beraksi, meski pernah terjaring razia Satpol PP sekalipun.

Selain itu, Octo mengungkapkan, kawanan mereka sudah memahami jam-jam rawan patroli, sehingga di lapangan kerap terjadi kucing-kucingan.

"Mereka melihat pergerakan Satpol PP dan jam tertentu, saat pergantian shift. Jadi, itu yang mereka manfaatkan di lapangan," terangnya.

Baca juga: Update Kasus Manusia Silver yang Diduga Gebrak Mobil di Jogja, Kini Identitasnya Terungkap

Sebelumnya, Kepala Seksi Pengendalian Operasional Satpol PP Kota Yogya, Yudho Bangun Pamungkas, menuturkan, sepanjang 2024, hingga September, terdapat 18 manusia silver yang diamankan.

Berdasar hasil pemeriksaan, ia menemukan fakta bahwa modus mengemis semacam itu menghasilkan pendapatan antara Rp300-600 ribu per hari.

"Bahkan, dulu yang kami tertibkan di sekitar Jalan Taman Siswa itu, ada dua orang, per orangnya bisa dapat Rp400 ribu. Padahal, waktu kita amankan, dia baru bekerja sekitar empat jam," katanya.

Dijelaskan, manusia silver yang diamankan oleh personelnya, langsung dibawa ke Camp Assessment Dinsos DIY untuk mendapat pembinaan.

Akan tetapi, karena prospek yang mumpuni, tidak sedikit dari mereka yang pernah tercokok, kembali menekuni profesi menjadi manusia silver.

"Sekarang lokasi yang marak (manusia silver) itu di seputaran Jalan Abu Bakar Ali dan Jalan Mataram. Lalu, di perempatan Jlagran itu sering, termasuk di simpang SGM juga," jelasnya.

(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved