Klaten Bersinar
Sambang Warga Desa Ngerangan Bayat, Bupati Klaten Siapkan Langkah Angkat Potensi Angkringan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bupati Klaten Sri Mulyani melanjutkan program Sambang Warga di tahun 2024 menyasar warga Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Klaten, pada Selasa (15/10/2024).
Menjadi edisi ke-24, program aspirasi yang rutin jalankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten itu digelar di Taman Desa yang dikelola Pemerintah Desa Ngerangan.
Bupati Klaten Sri Mulyani hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut didampingi Sekda Klaten Jajang Prihono dan jajaran pimpinan OPD Kabupaten Klaten.
Setibanya di lokasi, Bupati Klaten Sri Mulyani meninjau belasan UMKM lokal potensial di Desa Ngerangan dan Kecamatan Bayat. Tak ketinggalan jajaran pimpinan OPD dan tamu undangan yang hadir turut berbelanja di stan UMKM tersebut.
Berbeda dengan sambang warga pada umumnya, seluruh UMKM menggunakan gerobak angkringan sebagai stand dagangannya.
Gerobak angkringan tersebut digunakan seakan mempertegas posisi Desa Ngerangan sebagai desa cikal bakal angkringan yang kini tersebar di berbagai wilayah tak hanya di Jawa namun di penjuru Nusantara.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Ngerangan Sumarno menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Klaten yang telah menggelar program sambang warga di Desa Ngerangan.
Kemudian ungkapan terima kasih juga ia sampaikan kepada Pemkab Klaten dan Bupati Klaten dalam membantu mengangkat potensi lokal Desa Ngerangan berupa angkringan sebagai produk unggulan hingga potensi wisata dari Kabupaten Klaten.
Baca juga: Pesan Bupati Klaten Sri Mulyani ke Masyarakat, Diminta Tak Golput di Pilkada: Satu Suara Berharga
“Desa Ngerangan sudah dikukuhkan sebagai desa cikal bakal angkringan tahun 2020, yang telah dikenal hingga di luar Klaten,” paparnya.
Dirinya mengungkapkan saat ini, sekira 50 persen warganya merupakan pedagang angkringan atau yang akrab disebut Hidangan Istimewa Klaten (HIK).
"Dari 1900 KK sekitar 800 KK menjadi pedagang angkringan. Jualannya ada disekitar lingkungan Kabupaten Klaten, ada juga yang jualan di Semarang, Jogja, Solo, Jawa Barat, bahkan ada yang sampai Kalimantan," jelasnya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, dirinya dan warganya semakin termotivasi untuk terus menyebarkan informasi bahwa menu yang diperjualbelikan di angkringan adalah makanan tradisional yang harus terus dijaga.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sri Mulyani mengapresiasi HIK yang mampu menyajikan kuliner murah serta dikenal diberbagai tempat dan kalangan.
"Tidak hanya murah meriah namun juga ikut mempromosikan UMKM kuliner di Kabupaten Klaten," jelasnya.
"Untuk itu saya ucapkan sesepuh jaman dulu yang telah memilih nama Hidangan Istimewa Klaten atau HIK sehingga membantu Pemkab Klaten dalam mempromosikan UMKM," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Bupati Sri Mulyani juga menyampaikan komitmen Pemkab Klaten untuk terus mempromosikan potensi lokal, khususnya angkringan hingga kancah nasional.
Selain produk UMKM asli Klaten, angkringan juga menjadi bagian budaya asli dari Kota Bersinar.
“Angkringan atau yang juga dikenal sebagai HIK, hidangan istimewa Klaten, merupakan produk asli Klaten yang menjadi kebanggaan kita semua."
Baca juga: Resmikan GOR Abdi Kencana Desa Jetis Delanggu, Bupati Klaten Sri Mulyani Puji Etos Kerja Pemdes
"HIK ini otentiknya Klaten, bahkan penjual yang temui, khususnya di wilayah Solo hingga Jogja, penjualnya berasal dari Klaten, khususnya orang Bayat,” ungkap Bupati.
"Tentunya dengan berbagai cara kita akan promosikan di kancah nasional sehingga UMKM membawa kesejahteraan untuk seluruh pelaku usaha dan masyarakat Kabupaten Klaten," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Sambang Warga merupakan program kegiatan yang rutin digelar sebagai media pertemuan antara Pemkab Klaten dengan masyarakat secara langsung.
Kegiatan ini sekaligus dijadikan sebagai media untuk bersilaturahmi oleh pemerintah daerah untuk menerima saran dan masukan, serta menyerap aspirasi dari seluruh warga masyarakat.
Selain itu, melalui program Sambang Warga, Pemkab Klaten dapat lebih dekat melihat beragam program pembangunan yang telah dilaksanakan.
Melalui program Sambang Warga, turut disalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Di antaranya santunan sosial, bantuan jamban sehat, hingga bantuan pendidikan.
Dalam program ini, juga dibuka layanan publik yang diselenggarakan Pemkab Klaten melalui mobil layanan keliling.
(*/adv)