Sejarah Bebek Goreng H Slamet yang Terkenal di Solo Jateng, Pendirinya Telah Wafat 2019

TRIBUNSOLO.COM - Salah satu kuliner bebek terkenal di Solo Raya adalah Bebek H Slamet.

Seperti tagline-nya, warung bebek goreng H Slamet ini sudah ada sejak 1986.

Hal itu diutarakan langsung oleh mendiang H. Slamet.

H. Slamet Raharjo pemilik warung bebek goreng legendaris di Solo ini wafat pada 29 September 2019 karena serangan jantung dan sesak nafas.

Baca juga: Rekomendasi Tempat Belanja Murah di Solo, Ini Daftar 5 Toko Kosmetik Murah dan Lengkap

Meski telah tiada, namanya tetap kondang sebagai pemilik warung bebek yang sudah punya banyak cabang di berbagai wilayah.

Menilik sejarah berdirinya warung bebek H Slamet, warung pertama Pak Slamet, berdiri di pinggir jalan Solo-Yogya.

Kemudian tahun 1992, warungnya berpindah 100 meter lebih ke dalam akibat adanya pelebaran jalan.

Lalu warung bebek tersebut menempati halaman rumah pribadi H Slamet, tepatnya di Sedahmoro Lor Rt 1/7 Kartasuro Sukoharjo, Jawa Tengah.

Warung milik H Slamet ini laris manis dan jadi inspirasi warga setempat hingga akhirnya pada ikut berjualan bebek.

Karena banyak warung yang mengaku bebek H Slamet, kemudian pemiliknya mencantumkan kata “Asli” di kardus pembungkus serta papan petunjuknya.

"Berbagai warung bebek goreng mengaku dari sini. Padahal, tak ada hubungannya sama sekali. Karena itulah, saya terpaksa menyebutkan H Slamet (Asli),” tutur Slamet 2008 silam.

Baca juga: 5 Bebek Goreng Enak di Solo Jateng Selain Bebek H Slamet : Rasa Boleh Diadu

Menurut pemberitaan Kompas (30/11/2008), bebek goreng Pak Slamet hanya memakai bebek jenis super yang sudah empat kali bertelur dalam rentang selama sekitar dua tahun.

Inilah yang membuat rasa bebeknya enak. Slamet mengaku menghindari bebek muda karena dagingnya mudah hancur saat direbus.

Adapun bahan baku disetor pemasok biasanya dari luar kota Solo.

Bebek goreng Pak Slamet sendiri khas dengan sambal korek diulek di atas cobek dan hanya terdiri dari cabai rawit, garam, bawang lalu disiram minyak bekas gorengan.

(*)