Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Menilik Jerih Payah Kuwat dan Srikandi Movement PLN, Inspirasi Cegah Stunting di Bantul Yogyakarta

Program ini memberdayakan lahan yang ada di Sekolah Sungai Siluk untuk pembudidayaan hewan ternak seperti Lele dan Ayam Petelur

Dok PLN
Kuwat, Ketua Pengelola Sekolah Sungai Siluk, Bantul 

TRIBUNSOLO.COM - Gemericik air di sungai siluk menjadi pengantar buah inspirasi penulis bersama Kuwat, Ketua Pengelola Sekolah Sungai Siluk di Kelurahan Selopamioro, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta pada Selasa (3/12/2024).

Lelaki paruh baya berusia 46 tahun ini menggagas program bertajuk "Become Food Independent Through Homestead Farming Towards Zero Stunting".

Program yang digagasnya bersama Punggawa Srikandi Movement PT PLN (Persero), dan stakeholders ini menyasar banyaknya kasus stunting yang terjadi di Kalurahan Selopamioro.

Narasumber dari Yoso Farm menyampaikan trik beternak ayam dengan menggunakan pakan maggot
Narasumber dari Yoso Farm menyampaikan trik beternak ayam dengan menggunakan pakan maggot (Dok PLN)

Program ini memberdayakan lahan yang ada di Sekolah Sungai Siluk untuk pembudidayaan hewan ternak seperti Lele dan Ayam Petelur dengan diselingi tanaman seperti Kangkung dan Sawi.

Baca juga: PLN Jateng DIY Amankan Pasokan Listrik untuk Lancarkan Pilkada Serentak 2024 dan Persiapan Nataru

Selain itu dibudidayakan Maggot/ Larva Lalat Tentara Hitam yang mendekomposisi Sampah Organik Dapur (SOD), yang kemudian maggot tersebut digunakan sebagai pakan tambahan bagi ayam dan ikan lele agar menambah produktivitasnya.

Menurut Kuwat, Maggot memiliki kandungan gizi yang tinggi dan sering digunakan sebagai pakan ternak.

Dengan kandungan protein 35-45 persen dan lemak 24-35 persen Maggot dinilai dapat meningkatkan produksi serta pertumbuhan ternak seperti ayam dan lele. 

Produksinya pun sangatlah mudah dan murah tanpa perlu biaya yang mahal, serta uniknya dapat dipanen setiap hari.

Hasil produksi ternak dan holtikultura kemudian dijual oleh Kuwat dengan harga rendah dibawah harga pasar untuk memenuhi kebutuhan gizi warga sekitar Kalurahan Selopamioro.

Kuwat berharap program yang sudah berjalan lancar selama dua bulan terakhir ini dapat menginspirasi warga sekitar untuk membudidayakan tanaman dan ternak untuk pangan di sekitar lingkungannya.

Baca juga: Jelang Nataru 2025, PLN Sambut Rombongan Tur Mobil Listrik Terbesar Pertama Jakarta-Jogja

Sekolah Sungai Siluk merupakan sebuah potret keberhasilan masyarakat desa kembangkan eduwisata melalui program yang menginspirasi.

 Bantuan peralatan ternak dan holtikultura ini diberikan oleh Srikandi Movement PLN melalui program PLN Peduli, berupa Peralatan Budidaya Sayuran, Ternak Ikan Lele, Ternak ayam petelur, Budidaya Maggot.

Selain pemberian bantuan tersebut, PLN Peduli juga memberikan pelatihan pembudidayaan tanaman, hewan ternak dan maggot bekerja sama dengan Yoso Farm.

Melalui Langkah ini Sekolah Sungai Siluk diharapkan dapat menjadi mercusuar inspirasi yang dapat menggerakkan warga masyarakat terutama untuk pencegahan stunting.

Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam yang turut hadir dalam acara seremonial penyerahan bantuan pencegahan stunting ini pun berharap program ini benar-benar berjalan di masyarakat dan berharap PLN melakukan pengawalan yang rutin.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved