Klaten Bersinar

Bupati Sri Mulyani Ucap Syukur Saat Resmikan Palang Perlintasan Kereta Api Desa Boto Wonosari Klaten

TRIBUNSOLO.COM/Zharfan Muhana
Bupati Sri Mulyani meresmikan palang perlintasan kereta api di Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bupati Klaten Sri Mulyani meresmikan palang pintu kereta api di perlintasan kereta sebidang di Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jumat (6/12/2024).

Sri Mulyani didampingi jajaran Forkopimda, Pemerintah Kecamatan Wonosari, Pemerintah Desa Boto, Jajaran TNI-Polri, serta perwakilan PT KAI.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Klaten, Supriyono menjelaskan kepada Sri Mulyani bila pembangunan ini dilakukan setelah melalui proses panjang.

Baca juga: Bioskop XXI di Klaten Town Square Segera Beroperasi! Direncanakan Sebelum Natal Tahun ini

"Sebelumnya, perlintasan ini tidak dijaga dan tidak berpintu. Sehingga banyak sekali terjadi kecelakaan atau hal yang tidak diinginkan," ujar Supri.

Ia menyebutkan, salah satu kecelakaan yang terjadi yakni kelecakaan mobil yang membawa penumpang 2 orang pada awal tahun.

Dari kejadian itu, pihaknya lalu memproses pembuatan palang kereta dan melewati beberapa tahap terkait izin teknis hingga ke Kementerian.

Sebelumnya, telah ada penjaga sukarelawan, namun hanya pada waktu anak berangkat sekolah, dan siang hari waktu anak sekolah pulang.

Setelah kejadian itu, pihaknya ikut prihatin dan ikut membantu penjagaan dengan memberikan honor secara sharing dengan pemerintah Desa Boto.

Adaya palang pintu dan ruang jaga yang baru, diharapkan dapat bermanfaat.

Baca juga: Bupati Sri Mulyani Pantau Tambong Wetan di Klaten Jateng, Lihat Kondisi Pasca Angin Lesus

"Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena ini merupakan salah satu perlengkapan jalan dalam rangka pengamanan lalu-lintas. Sehingga jalur lingkar ini menjadi ramai, karena menjadi (jalan) alternatif," ucapnya.

Biaya pembuatan palang perlintasan dan ruang operator sendiri, memakan biaya sekitar Rp 203 Juta.

Bupati Klaten, Sri Mulyani juga mengatakan dengan adanya palang perlintasan yang baru, bisa menambah kenyamanan dan keselamatan para masyarakat pengguna jalan.

"Alhamdulillah ini dikerjakan di Dishub dan tentunya masih ada titik yang lain, di tahun 2025 kita ajukan," kata Mulyani.

Beberapa perlintasan tanpa palang lain yang masih aktif, diantaranya perlintasan Mbah Ruwet di Desa Pokak, Kecamatan Ceper, dan perlintasan Desa Taji di Kecamatan Prambanan.

(*)