Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Libur Nataru 2024

Jelang Nataru, Stok Gas LPG di Sragen Tercatat Tinggal 4 Persen, Bagaimana dengan Stok BBM?

Sisa kuota gas LPG di Kabupaten Sragen tinggal 4 persen di tahun 2024 dari kuota total tahun 2024 sebanyak 12.863.333 tabung.

TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Ilustrasi tabung gas 3 kg atau gas melon. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Selama momen libur natal dan tahun baru (nataru) 2024, stok bahan pokok hingga gas LPG dipastikan aman.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Diskumindag Sragen, R. Widya Budi Muditha.

"Terkait ketersediaan stok kebutuhan bahan pokok penting, alhamdulillah, insyaallah aman, semoga nanti sampai dengan tahun baru, Insyaallah, kebutuhan masyarakat terkait dengan Bapokting ini bisa terpenuhi," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (18/12/2024).

Meski stok dipastikan aman, namun harga bahan pokok di Sragen masih fluktuatif jelang momen nataru.

Saat ini, kebutuhan bahan pokok yang mengalami kenaikan adalah cabai rawit merah yang menyentuh Rp 45.000, dan telur di harga Rp 30.000.

Ilustrasi SPBU
Ilustrasi SPBU (TribunSolo.com / Tri Widodo)

Baca juga: Pria Tewas di Kompleks Gedung Atrium Sragen, Sore Sebelumnya Masih Terlihat Beli Makan dan Minum

Selain bahan pokok, stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Sragen juga dipastikan tercukupi.

"Terkait SPBU, kuota pertalite itu sampai dengan Desember masih 87 persen, solar sampai Bulan Desember 84 persen, Insyaallah aman sampai akhir tahun dan tahun baru," jelasnya.

Sementara itu, sisa kuota gas LPG di Kabupaten Sragen tinggal 4 persen di tahun 2024 atau sebanyak 485.333 tabung, dari kuota total tahun 2024 sebanyak 12.863.333 tabung.

Meski begitu, Diskumindag Sragen kini telah mengajukan kepada Pertamina untuk penambahan alokasi gas LPG ke Kabupaten Sragen.

"Kita sudah melakukan upaya-upaya yaitu melakukan pengajuan penambahan kepada Pertamina, terkait dengan antisipasi Nataru," jelasnya.

"Tapi, secara prinsip kita tinggal 4 persen, tapi kebijakan pusat bahwa untuk LPG ini tidak ada pembatasan, kalau daerah melebihi kuota, tapi ada kelebihan, tetap dikirim," pungkasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved