Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Polemik Jalur Pendakian

BTNGM Kaji Jalur Gancik Jadi Jalur Resmi Pendakian Merbabu, Ternyata Sudah Diajukan Sejak 2016 

Jalur pendakian Merbabu via Gancik akan dilakukan pengkajian. Ini akan dilakukan oleh Balai taman nasional gunung Merbabu (BTNGM).

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Tribunsolo.com/Zharfan Muhana
Kondisi Gunung Merbabu dilihat dari wilayah Kecamatan Gladaksari, Kabupaten Boyolali, Jumat (22/9/2023) pagi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Balai taman nasional gunung Merbabu (BTNGM) akan melakukan kajian pembukaan jalur pendakian Merbabu Gancik, Desa/Kecamatan Selo.

Jalur itu sebenarnya sudah sejak 2016 diminta untuk dibuka secara resmi.

Karena memang, jalur itu juga banyak digunakan pendaki gunung Merbabu.

Menurut, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Selo, Wiranto, jalur gancik ini sudah ada sejak nenek moyangnya.

Jalur ini digunakan nenek moyang untuk ritual di gunung Merbabu.

Tokok bernama Mbah Syarif yang kemudian dijadikan salah satu nama puncak di Gunung Merbabu pun menggunakan jalur ini untuk turun gunung.

Kemudian, jalur ini mulai dikenal lagi dikalangan pendaki setelah viral di media sosial.

Sejurus dengan itu, Desa Selo mulai mengembangkan tempat wisata Gancik Hill Top.

Jalur pendakian ini pun kemudian kian dikenal pendaki.

"Itu kan jalan sudah ada. Saat itu kan banyak pendaki yang cari jalan tikus. Kemudian jalur ini dikenal luas," ujarnya.

Jalur gancik pun kemudian banyak digunakan pendaki untuk menuju puncak Merbabu.

Hanya saja, hingga saat ini jalur ini belum resmi.

Dia pun berharap jalur gancik ini bisa diresmikan.

Baca juga: Gunung Merbabu Pulih dari Kebakaran Lahan Hutan 848,5 Hektar, Satwa Khas Kembali Pulang 

Meskipun nantinya tidak memakai jalur gancik lagi.

"Kalau namakan tadi kan sudah ada kesepakatan satu nama. Jalur pendakian Merbabu Selo. Ketika sudah diresmikan nanti warga masyarakat desa Tarubatang dan Selo berbaur lagi, lebih erat lah..tidak sendiri-sendiri," tambahnya.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM) Anggit Haryoso membenarkan jika sejak 2016 lalu sudah ada permintaan untuk pembukaan jalur pendakian Merbabu Gancik.

Hanya saja, jalur tersebut benturan dengan zonasi wilayah taman nasional gunung Merbabu (TNGM).

"Secara aturan zonasi wilayahnya belum memungkinkan," katanya.

Untuk itu pihaknya akan melakukan kajian penyesuaian terkait zonasi wilayah TNGM.

Kajian ini meliputi aspek ekologi, ekonomi, sosial dan budaya.

Jika hasilnya bagus, pihaknya akan melakukan revisi  zonasi.

"Karena saat ini jalur Gancik ini ada di zona rehabilitasi, zona Rimba dan zona inti" katanya.

Pihaknya akan melakukan kajian secara paralel untuk bisa melakukan penyesuaian zonasi TNGM ini.

Hasil kajiannya ini nanti yang akan menentukan bisa tidaknya jalur Gancik dibuka secara resmi.

"Potensi selalu ada. Tapi tinggal dilihat hasil kajian dan penyesuaian zonasi kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved