Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kuliner di Klaten

Semprongan, Camilan Khas Klaten yang Laris Manis di Momen Ramadan dan Lebaran Idulfitri

Semprong ini adonannya terbuat dari tepung beras, santan, gula, mentega, telur, pala yang diencerkan dengan air secukupnya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TribunSolo.com/Ibnu Dwi
SEMPRONGAN - Suharti (85) tengah memproduksi semprong atau semprongan di Dukuh Gaten, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. 

Bahkan alat masak yang pertama kali ia gunakan untuk membuat semprongan masih ada sampai sekarang.

"Menjelang hari raya Idul Fitri, pesanan semprongan meningkat dibanding hari biasa," kata dia.

Terlebih saat ini mudik telah diperbolehkan, namun tingginya permintaan itu tetap ditanggapi santai oleh Mbah Harti.

Dirinya tetap produksi seperti biasanya, tidak ada penambahan jumlah setiap harinya lantaran umurnya yang tak lagi muda.

Untuk menghabiskan adonan 4 kilogram saja, dia membutuhkan waktu jam 7.00 WIB hingga 14.00 WIB.

Selama 7 jam dia harus duduk di dingklik sebutan kursi kecil yang terbuat dari kayu.

Selama itu dirinya hampir tak berpindah posisi, hanya sesekali berdiri dan memutar badannya untuk memindahkan semprong ke nampan yang lebih besar.

Untuk 4 kilogram adonan dapat dijadikan 3 kilogram semprongan.

Suharti mengaku jika camilan buatannya semakin laris saat Ramadan dan Idul Fitri.

Selain di beli oleh masyarakat sekitar tempat tinggalnya, seringkali dia juga mendapatkan pesanan sebagai buah tangan saat ada yang pulang kampung.

"Harga per kilogramnya dipatok Rp 70 ribu rupiah bisa bertahan sekitar 3 bulan," kata dia.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved