Sritex Tutup Permanen
Alasan Buruh Meragukan Adanya Investor PT Sritex Sukoharjo, Menduga Hanya Pengalihan Isu
Buruh menduga investor baru PT Sritex hanya pengalihan isu. Mereka tak yakin karena hak-hak mereka belum disalurkan.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Buruh disebut meragukan soal adanya investor baru PT Sritex Sukoharjo.
Ini dikatakan Ketua FPB Sukoharjo, Sukarno.
Dia menyebut bahkan investor ini digunakan untuk pengalihan isu.
Ketua FPB Sukoharjo, Sukarno, mengaku tidak percaya dengan kabar tersebut.
Ia telah berkomunikasi langsung dengan serikat pekerja PT Sritex, yakni Widada dan Andreas, yang menyatakan isu tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya.
"Sebetulnya saya sudah konfirmasi dengan serikat pekerjanya di sana, sama Widada dan Andreas. Menurut mereka, itu hanya isu," ujar Sukarno saat berbincang dengan TribunSolo.com, Kamis (20/3/2025).
Untuk memastikan kebenaran kabar tersebut, FPB juga mengonfirmasi langsung ke Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disnaker) Sukoharjo.
Namun, menurut Sukarno, pihak Disnaker pun meragukan kemungkinan PT Sritex kembali beroperasi dalam waktu dekat.
"Jadi agar jelas, kami pun sudah konfirmasi dengan Disnaker Sukoharjo. Mereka juga tidak percaya kalau Sritex akan kembali beroperasi dalam waktu sesingkat ini. Saya pun juga belum begitu yakin," jelasnya.
Baca juga: Forum Peduli Buruh Sukoharjo Pertanyakan Kebenaran Adanya Investor Baru Bagi Eks Karyawan Sritex
Sukarno menegaskan jika memang benar ada investor baru, seharusnya hak-hak buruh, seperti pesangon dan tunjangan hari raya (THR), harus dipenuhi terlebih dahulu.
Lebih lanjut, ia menyebut isu investor baru justru menimbulkan kegaduhan di kalangan eks karyawan Sritex.
"Ini malah menjadi kegaduhan di masyarakat, membingungkan. Kalau memang ada tanda tangan kontrak, lalu kontraknya untuk bekerja di mana? Kalau bekerja di Sritex, siapa yang menyewa (investor baru)? Kan belum jelas," paparnya.
Menurutnya, para buruh yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) saat ini tengah berada dalam situasi sulit.
Ditambah dengan ketidakjelasan pesangon dan THR yang belum dibayarkan, isu masuknya investor baru malah semakin membingungkan mereka.
"Buruh ini juga resah, ini malah seperti mempermainkan mereka. Sudah mendapat PHK, THR dan pesangon belum diberikan, tapi tiba-tiba ada isu investor baru yang belum jelas," lanjutnya.
Sukarno pun menduga isu investor baru bisa jadi hanyalah pengalihan perhatian dari masalah utama, yakni PHK massal serta hak-hak buruh yang belum dipenuhi. (*)
| Kisah Pedagang Sritex Sukoharjo: Satu per Satu Tumbang Kehilangan Pelanggan |
|
|---|
| Dulu Raup Setengah Juta Per Hari, Warung-warung Sekitar Sritex Kini Terbengkalai Pasca Pabrik Tutup |
|
|---|
| Aset Milik Bos Sritex Total 50 Hektare yang Tersebar di Solo Raya Disita Kejagung, Senilai Rp510 M |
|
|---|
| Bos Sritex Iwan Setiawan dan Iwan Kurniawan Jadi Tersangka Pencucian Uang, Rugikan Negara Rp 1,08 T |
|
|---|
| Mengingat Ucapan Noel di Sritex Sukoharjo: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan daripada Saudara DiPHK |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.