Wisata di Karanganyar
Sejarah Dibangunnya Rumah Atsiri di Tawangmangu, Salah Satu Destinasi Wisata Populer Karanganyar
Rumah Atsiri Indonesia merupakan hasil revitalisasi dari Pabrik Citronella yang berdiri pada tahun 1963.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Destinasi wisata di Karanganyar satu ini kerap berseliweran di media sosial.
Ya, Rumah Atsiri Indonesia yang berlokasi di Watusambang, Plumbon, Kec. Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar ini merupakan wisata edukasi tentang edukasi tentang pembuatan minyak esensial dari tanaman atsiri.
Rumah Atsiri memiliki sejumlah fasilitas meliputi MICE butik, sejumlah atraksi, fasilitas seperti kebun tanaman atsiri, fasilitas laboratorium, rumah produksi, pusat pelatihan, restoran, toko, glamping, museum, area parkir, toilet dan mushola.
Menurut laman pesonakaranganyar.go.id, Rumah Atsiri Indonesia merupakan hasil revitalisasi dari Pabrik Citronella yang berdiri pada tahun 1963.
Baca juga: Sungai Kotor di Klaten Disulap Jadi Tempat Wisata Brintik River Side,Warga Bersih-bersih Tiap Minggu
Pabrik Citronella saat itu dibangun atas kerja sama Pemerintah Indonesia dan Bulgaria untuk mengolah minyak atsiri dengan bahan dasar sereh wangi atau citronella.
Lalu pada tahun 1986, Pabrik Citronella tersebut berpindah tangan dari pihak pemerintah ke swasta.
Kemudian sekitar tahun 2015, pabrik ini telah berhenti beroperasi karena adanya masalah dengan ketersediaan bahan baku dan perekonomian.
Kemudian, PT Rumah Atsiri Indonesia mengambil alih dan merevitalisasi bangunan pabrik menjadi tempat rekreasi Rumah Atsiri.
Rumah Atsiri Indonesia mulai beroperasi dan dibuka untuk umum sebagai salah satu destinasi wisata aromatic wellness pada bulan Mei 2018.
Memiliki luas sebesar 2,5 hektar, Rumah Atsiri Indonesia merujuk pada konsep wisata edukasi alam terkait minyak atsiri dan pemanfaatannya.
Baca juga: Rekomendasi Kolam Renang Indoor Khusus Perempuan di Karanganyar, Ada di Intanpari Waterpark!
Sejak dibuka, Rumah Atsiri Indonesia tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga pusat pembelajaran tentang tanaman atsiri dan minyak esensial.
Pengunjung dapat menjelajahi lebih dari 80 jenis tanaman aromatik, mengikuti tur museum yang menceritakan sejarah panjang industri atsiri di Indonesia, serta berpartisipasi dalam workshop untuk membuat produk berbasis minyak atsiri seperti parfum, sabun, atau minuman herbal.
Konsep ini sejalan dengan prinsip pariwisata berkelanjutan, yang mengintegrasikan aspek "People, Planet, dan Prosperity," sebagaimana diungkapkan oleh Valerina Daniel, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan.
(*)
Wisata Karanganyar: Agrowisata Sondokoro Tasikmadu Bakal Berganti Nama jadi Sondokoro Heritage |
![]() |
---|
Rekomendasi Wisata Asri dan Sejuk di Tawangmangu Karanganyar, Tenggir Park Pemandangan Hijau |
![]() |
---|
4 Rekomendasi Wisata Pegunungan di Karanganyar Jateng, Cocok untuk Menepi Sejenak Cari Ketenangan |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Wisata Spiritual di Karanganyar Jateng, Cocok untuk Bermeditasi & Cari Ketenangan Jiwa |
![]() |
---|
6 Rekomendasi Wisata Hits Karanganyar Jateng 2025, dari Nikmati Alam Sejuk hingga Wahana Seru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.