Persis Solo Inkonsisten hingga Terperosok Zona Degradasi, Ong Kim Swee Soroti Kualitas Pemain

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Laskar Sambernyawa Persis Solo masih belum beranjak dari zona degradasi Liga 1 musim 2024/2025.

Persis Solo gagal mengamankan poin di kandang sendiri saat menjamu Maluku United (Malut) FC pada laga Sabtu (12/4/2025) sore tadi di Stadion Manahan Solo.

Persis Solo harus menelan kekalahan dengan skor 1-3.

Winger Timnas Indonesia, Yakub Sayuri jadi bintang dengan mencetak hattrick pada laga sore tadi.

Ditemui usai pertandingan, pelatih Persis Solo Ong Kim Swee (OKS) tak mengelak saat ini timnya dalam kondisi yang kurang baik.

OKS pun mengungkapkan ada penyebab Persis Solo pada Liga 1 musim ini bermain angin-anginan hingga terjerembab di papan bawah klasemen sementara.

Menurut pelatih asal Malaysia tersebut, permainan Persis Solo pada musim ini tak konsisten karena komposisi pemain yang jauh dari harapannya.

Ia mencontohkan, lini depan dan tengah Persis Solo seringkali gagal memaksimalkan peluang yang ada untuk dikonversi menjadi gol.

"Seperti saya katakan, kita tidak bisa mengambil peluang yang ada. Dan sebaliknya ketika kita bertanding dengan tim yang lebih baik seperti Malut, mereka bisa menyempurnakan semua peluang menjadi gol," kata OKS.

Selain itu yang menjadi catatan penting menurut OKS hingga membuat Persis Solo terancam degradasi karena kualitas pemain yang dimiliki Laskar Sambernyawa kurang mampu bersaing dengan tim lawan di Liga 1 musim ini.

Baca juga: Berat, Begini Hitung-hitungan Persis Solo Agar Bertahan di Liga 1 Musim Depan

Disinggung terkait peluang Persis Solo untuk bisa bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, OKS menegaskan tidak ada alasan lain kecuali bisa meraih poin di 6 sisa laga yang harus mereka jalani.

"Kita tidak ada alasan, kita harus terus memastikan untuk kembali di kondisi terbaik kita usai pertandingan malam ini," tegas OKS.

"Kita masih memiliki 6 pertandingan yang lebih penting dan tentu kita memang kecewa tapi tidak boleh menyerah apalagi persaingan zona merah kini makin ketat," pungkasnya.

(*)