Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sekolah Rakyat

Sekolah Rakyat Bakal Dibangun di Solo Raya, Berapa Gaji Guru Pengajarnya? Ini Bocoran Mensos

Program ini berada di bawah naungan Kementerian Sosial dan ditargetkan segera terealisasi mulai tahun 2025.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews/JEPRIMA
GURU MENGAJAR - Seorang guru mengajar siswa saat praktek di SMAN 1 Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatra Selatan, Selasa (28/2/2023). Saat ini Kemensos masih menggodok gaji guru yang akan mengajar di Sekolah Rakyat. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Provinsi Jawa Tengah saat ini tengah mempersiapkan program pembangunan Sekolah Rakyat, yang merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto.

Sekolah Rakyat ini digagas untuk memutus rantai kemiskinan ekstrem di Indonesia. 

Program ini berada di bawah naungan Kementerian Sosial dan ditargetkan segera terealisasi mulai tahun 2025.

Baca juga: Sekolah Rakyat di Solo Raya Ditargetkan untuk Warga Miskin Ekstrem: Tinggal di Asrama, Dapat Makan

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono, menjelaskan  Presiden Prabowo menargetkan pembangunan 100 hingga 200 Sekolah Rakyat pada tahun ini, masing-masing menampung hingga 1.000 siswa.

“Presiden ingin tahun ini bisa bangun 100, kalau bisa 200 Sekolah Rakyat. Satu sekolah bisa menampung 1.000 orang. Isinya anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Miskin ekstrem itu kira-kira wong sing kere gak isoh mangan (orang mlarat yang tidak bisa makan),” ujar Sudaryono saat ditemui di acara Halalbihalal Gerindra Jateng di Sukoharjo, Minggu (20/4/2025).

Menurutnya, konsep Sekolah Rakyat adalah sekolah berasrama yang menyediakan makan tiga kali sehari dan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. 

Tujuannya adalah memutus mentalitas kemiskinan yang kerap menurun dari orang tua ke anak.

“Kalau dia pemulung kere, anaknya tidak boleh melanjutkan mentalitas miskin seorang pemulung. Anak itu harus punya masa depan, bukan melanjutkan profesi orang tuanya,” terangnya.

Langkah ini, kata dia, bukan sekadar memberi pendidikan, tapi juga pemenuhan gizi dan pembinaan karakter agar generasi berikutnya memiliki kesempatan untuk hidup lebih baik dan mandiri.

Baca juga: Ijazah SMA Jokowi Ikut Digugat, Kepala Sekolah Ungkap Sejarah Perubahan Nama SMPP Jadi SMAN 6 Solo

Untuk Jawa Tengah, pemerintah telah mengalokasikan kuota sebanyak 27 Sekolah Rakyat

Namun, Sudaryono berharap jumlah tersebut bisa ditambah, mengingat tingginya jumlah masyarakat miskin di provinsi ini.

"Semua daerah di Jawa Tengah sudah mengajukan. Kami pengen jumlahnya lebih banyak, karena Jawa Tengah termasuk provinsi dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi di Pulau Jawa,” pungkasnya.

Sementara itu wilayah Solo Raya yang sudah membuka diri untuk pembangunan Sekolah Rakyat yakni Solo, Sukoharjo, Sragen, dan Karanganyar.

Lantas yang jadi pertanyaan adalah soal rekrutmen guru Sekolah Rakyat ini.

Baca juga: Dinsos Ajukan Tanah 4,5 Hektare Buat Sekolah Rakyat di Sukoharjo, Meski Syarat Diminta 5 Hektare

Perkiraan Gaji Guru Sekolah Rakyat

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved