Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Seleb

Tak Cuma Disebut Selingkuh, Paula Verhoeven juga Dituding Idap Sakit HIV, Apa Tanggapannya?

Paula sempat ditanya soal tudingan ia mengidap sakit HIV dan hal ini yang membuat pihak Baim khawatir jika kedua putranya diasuh oleh Paula.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
KOMPAS.com/MELVINA TIONARDUS
ARTIS CERAI - Model Paula Verhoeven ditemui usai menjadi model di catwalk fashion show Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) si JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024) 

TRIBUNSOLO.COM - Setelah mendatangi Komisi Yudisial dan juga berencana banding soal putusan perceraian, Paula Verhoeven kini hadir di 2 podcast.

Ia bersama pengacaranya, datang ke podcast milik Deddy Corbuzier juga Denny Sumargo.

Saat berbincang dengan Denny Sumargo, Paula sempat ditanya soal tudingan ia mengidap sakit HIV dan hal ini yang membuat pihak Baim khawatir jika kedua putranya diasuh oleh Paula.

Paula lantas menjawab soal keputusan dirinya muncul ke podcast, sebagai usaha dirinya angkat bicara demi anak-anak dan orangtuanya.

Baca juga: Soal Rekaman CCTV di Kamar Tamu Berduaan dengan NS, Paula Verhoeven: Cuma Ngobrol, Pintu Tak Dikunci

"Ini (speak up) adalah salah satu cara ikhitiar yang sudah aku lakuin demi anak-anak dan kedua orang tuaku. Hasilnya terserah Allah," terang Paula Verhoeven.

"Pertanyaannya mau sampai kapan? Kemarin kamu mutusin diem ujung-ujungnya akhirnya kamu ngomong," terang Densu.

"Kami mau bertahan dengan semua polemik yang sudah terlempar narasi di media. Termasuk yang barusan aku dengar lagi yang baru (penyakit HIV)." ujar Paula.

"Kamu memilih untuk diam, masalah kamu ada sakit dan kamu memilih diam dan sudah capek, orang pasti akan ada yang bersimpati. Tapi ini akan jadi jejak digital, kan sudah kita obrolin di awal, anak-anak gimana bacanya, gimana pertanggungjawaban saya, bagaimana saya harus menjelaskan itu pasti ada di kepala kamu. Jadi untuk sekarang ini, biarkan begitu saja narasi itu? Kamu mau biarkan itu?" tanya Densu.

Paula hanya terdiam dan menahan tangis.

Melihat Paula tak bisa langsung merespons pertanyaan tersebut, Densu memilih melemparkan pada kuasa hukum, Alvon.

"Coba ke lawyer dulu," sahut Densu.

"Pertama gini, kalau saya sebagai lawyer memberikan pandangan secara hukum. Tapi dalam konteks yang lain pertanyaannya bagaimana kita merespons. Kita bisa merespons secara diam atau secara terbuka, kalau misal ditanggapi terus akan tidak baik pada anak-anak," terang Alvon.

"Apalagi yang namanya netizen ini tidak berbicara tentang simpati tapi tentang angka-angka, baik click bait, hoaks macem-macem lah muncul nah ini paling berbahaya,"

"Semisal ini akan click bait untuk kepentingan ekonomis ini kan paling berbahaya. Jadi bagaimana Paula harus merespons, kalo menurut saya dia harus terukur. Mana hal yang sebenarnya tidak bersinggungan dengan anak. Nah yang bersinggungan dengan anak, itu yang akan kita respons. Terutama respons secara hukum," tambahnya.

Menurut Alvon, semua putusan yang bocor ke publik termasuk tentang penyakit sebenarnya bukan putusan yang utuh.

"Yang menarik, baru-baru ini muncul, padahal yang namanya putusan itu hanya didapat oleh kedua belah pihak. Tapi memang ke depan akan di-publish."

"Parahnya, itu diambil sesuatu yang sebenarnya tidak sesuai dengan fakta persidangan."

"Dan kemudian orang berasumsi 'oh ternyata begini'. Karena informasi ini tidak utuh. Ini makanya kita minta dong ke aparat yang berwenang. Kan ini jadi isu publik," terang Alvon lagi.

"Karena kita menduga ada pelanggara kode etik, makanya kita ke komisi yudisial," terang Alvon.

Alvon menerangkan, tuduhan hingga isu ini bisa panjang ke ranah Mahkamah Agung jika terus digoreng.

Sementara Paula Verhoven mendengar hal tersebut, hanya meneteskan air mata.

Paula akhirnya mengungkapkan jika dirinya hanya ingin berdamai.

"Pengennya damai aja, semua berakhir baik-baik," terang Paula.

"Seperti pengacara bilang, dengan kita diam kan sudah meredam. Ternyata enggak redam juga. Terus dibom dengan isu yang makin lama makin dasyat."

"Aku udah di titik, dengan aku berdiri di Komisi Yudisial menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada perselingkuhan. Tapi setelah itu, ada lagi perselingkuhan itu banyak, ada zina, bukan muhrim dibahas lagi," tegas Paula.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved