Sejarah Kuliner Legendaris

Sejarah Soto Girin, Kuliner Legendaris Sragen yang Berdiri Sejak 1953, Dirintis oleh Haji Wagirin

Ada satu kuliner legendaris di Sragen yang masih bertahan sampai saat ini, namanya adalah Soto Girin.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Septiana Ayu
KULINER LEGENDARIS SRAGEN - Soto Girin yang ada di Jalan Brigjen Katamso Sragen dipenuhi pemudik saat libur lebaran tiba, Rabu (4/5/2022). Begini sejarah Soto Girin Sragen yang sudah eksis selama 7 dekade lebih. 

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dikenal sebagai surganya kuliner murah meriah.

Ada satu kuliner legendaris di Sragen yang masih bertahan sampai saat ini, namanya adalah Soto Girin.

Lokasi Soto Girin ini ada di Jl. Brigjen Katamso No.8, Kebayan 3, Sragen Kulon, Kec. Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah 57212.

Baca juga: Sejarah Ayam Ayam Resto, Restoran Terkenal di Karanganyar, Berawal Rumah Makan Sederhana di Solo

Soto ini terkenal karena rasanya yang otentil.

Dimasak dengan cara tradisional khas Jawa menggunakan kuali dari tanah liat. 

Sampai saat ini juga masih menggunakan kayu bakar sebagai perapiannya.

Seporsi Soto Girin berisi nasi, potongan daging sapi, kecambah, bawang goreng, irisan seledri, serta kuah yang gurih.

Kemudian disajikan dalam mangkuk kecil.

Baca juga: Sejarah Gule Kepala Ikan Mas Agus Solo yang Legendaris, Pelopor Gule Kepala Ikan Utuh

Sejarah Soto Girin

Berdiri sejak tahun 1953, warung ini dikenal sebagai pelopor usaha soto di Bumi Sukowati dan telah menjadi ikon kuliner yang tak tergantikan.

Seporsi Soto Girin di Sragen pada 2021 lalu.
KULINER LEGENDARIS SRAGEN - Seporsi Soto Girin di Sragen pada 2021 lalu.

Warung Soto Girin pertama kali dirintis oleh Haji Wagirin, seorang penjual soto keliling dari Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang.

Wagirin memulai usahanya dengan cara tradisional: memikul dagangan dan berkeliling ke kampung-kampung seperti Ringinanom, Tegalsari, dan Kuwungsari setiap pagi.

Setelah berkeliling, ia kembali berjualan di rumahnya hingga siang hari.

Baca juga: Sejarah Sate Kambing Bu Hj. Bejo, Kuliner Legendaris Solo yang Punya Menu Andalan Sate Buntel

 Setelah Wagirin wafat pada tahun 1988, usaha ini diteruskan oleh istrinya, Tuginem, dan kemudian oleh anak-anak serta cucunya.

Pada tahun 1997, sembilan tahun setelah kepergian Wagirin, warung Soto Girin resmi berpindah ke pusat kota Sragen dan sejak itu terus berkembang.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved