Ade Armando Menilai Gibran Wapres RI Terbaik Sepanjang Sejarah, Ungkit Andil Menangkan Prabowo

TRIBUNSOLO.COM - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando memberikan tanggapannya perihal kritik yang belakangan meluncur deras terhadap Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

Rupanya, Ade Armando memiliki penilaian lain soal sosok Gibran.

Dia justru menganggap Gibran adalah wakil presiden (wapres) terbaik sepanjang sejarah Indonesia.

Baca juga: Roy Suryo Kritik Bareskrim Polri yang Kembalikan Ijazah Jokowi, Ungkap Kejanggalan : Harusnya Disita

Ade menilai, kehadiran Gibran sebagai wapres tidak seharusnya dilihat dari statusnya sebagai putra mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dirinya pun meyakini jika Gibran adalah pendorong elektabilitas Prabowo pada Pemilu 2024.

"Nah, begitu juga saya ingin orang melihat, eh naiknya Gibran itu, diangkatnya Gibran sebagai wapres, jangan dilihat karena dia anak Jokowi sebagai dinasti. Gibran itu adalah faktor yang menaikkan suaranya Pak Prabowo," ujar Ade dalam Siniar Gaspol Kompas.com, dikutip Rabu (21/5/2025).

"Dan dia itu sudah menunjukkan achievement dia selama ini. Performance dia menurut saya, mungkin the best wakil presiden yang ada saat dalam sejarah kita nih," sambungnya.

Baca juga: Yakup Hasibuan Bantah Roy Suryo soal Lembar Pengesahan di Skripsi Jokowi : Ini Sangat Berbahaya

Ade juga mengklaim Gibran sudah membuktikan sejumlah pencapaian yang signifikan.

Dirinya juga memuji gaya komunikasi Gibran yang memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan pesan kepada publik.

“Bandingin sama siapa?... Bahkan saya memuji dia bikin video-video kayak gitulah,” ucap Ade.

Bahkan, Ade menyinggung penampilan Gibran ketika berhadapan dengan Mahfud MD dalam debat cawapres Pemilu 2024.

Baca juga: Ketika Wapres Gibran Tanggapi Isyarat Kaesang Pangarep Mau Pamit dari Persis Solo: Tendang Wae

Menurut Ade, penampilan itu sebagai representasi kemampuan Gibran dalam beradu gagasan.

“(Kemudian) Bahwa dia ketika debat dulu sama sampai menjatuhkan Pak Mahfud, menurut saya itu representing,” ucap Ade.

Menurut Ade, gaya Gibran yang kerap dinilai tidak lazim seharusnya tidak menjadi alasan untuk meremehkan.

Seharusnya publik mampu menangkap kualitas Gibran dari pernyataan dan cara berpikirnya.