Shopee Sulap Abon Kluwih Jadi Premium, Kisah UMKM di Pinggiran Sleman Tembus Pasar Jerman dan Jepang
Kisah cinta Anis dengan Shopee tumbuh sejak era pandemi Covid-19 yang menjadi momok dunia.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Rifatun Nadhiroh
"Saya ingat ibu ndulang (menyuapi) saya ketika masih kecil. Sampai setua ini saya pun masih suka dan banyak yang minat. Apalagi juga trending dengan adanya floss roll (abon gulung)," ungkapnya seraya tersenyum.
"Tapi abon bukan makanan yang tren sesaat seperti es kepal milo. Jadi saya melihat kalau saya membuka usaha abon ini prospeknya bagus. Long life usahanya," imbuhnya.
2012 jadi titik start Anis membuka usaha miliknya dengan nama 'Abon Daun Emas'. Tiap pagi jemarinya sibuk memasukkan abon curah yang dibelinya ke dalam kemasan plastik, sebelum nantinya dipasarkan atau dititip jual ke swalayan dan toko kelontong.
Seiring berjalannya waktu, Anis memahami bahwa harus menjaga kualitas produk olahan abonnya demi naik kelas, salah satunya dengan memproduksi abon sendiri. Apalagi jika produknya hanya berkutat di abon sapi dan ayam tentu tak ada pembeda dari penjual abon lainnya.
Pandemi Covid-19 di 2020 membuka pandangan dan pikiran perempuan berkacamata ini untuk mengoptimalkan platform digital sebagai batu loncatan serta upaya tetap survive. Maklum, semua gerak warga dibatasi sehingga mau tak mau penjualannya pun berkurang drastis. Pilihannya jatuh ke Shopee yang kala itu memang naik daun.
Inovasi Abon Kluwih hingga Jantung Pisang

Dari Shopee, dia belajar perlu mencari pembeda ataupun menjual sesuatu yang berbeda agar dilirik konsumen. Tatkala mencari ide, mata Anis berbinar saat melihat jantung pisang yang hendak dibuang oleh tetangganya.
Tiba-tiba terlintas di kepala, mengapa tidak membuat abon dengan jantung pisang? Tak hanya berbeda dan menarik, inovasi ini bisa memperluas pasar dengan menjangkau komunitas vegetarian—yang memilih tak mengonsumsi daging. Peminat pun mengalir deras.
"Saya melihat adanya peluang di vegetarian. Mereka orang yang tidak makan daging, tapi mereka menghendaki adanya abon. Kalau sapi dan ayam saja kan tidak ada uniknya, aku berinovasi ke abon vegetarian, dan itu mendapatkan atensi di Shopee," kata Anis.
Bak durian runtuh, kawasan sekitar kediaman Anis banyak ditumbuhi pohon pisang. Yang mana jantung pisang dari pohon-pohon itu memang selalu dibuang dan tak dimanfaatkan. Apalagi, Indonesia merupakan negara penghasil pisang terbesar ketiga di dunia. Niscaya tak akan ada kesulitan mencari pasokan bahan baku untuk membuat abon jantung pisang.
"Orang hanya berfokus kepada buah pisangnya saja, tidak kepada jantung pisangnya. Padahal jantung pisang itu mengandung unsur hara, tapi kenapa dibuang. Jadi mengapa tidak coba dibuat abon," ujarnya seraya tertawa.
Selain jantung pisang, inovasi lainnya jatuh kepada kluwih. Sama seperti pohon pisang, kekayaan alam di sekitar Maredan juga dipenuhi pohon kluwih. Kluwih sendiri 'tidak payu' jika sudah tua, sementara jika masih muda biasanya disantap sebagai sayur mayur. "Saya itu mengoptimalkan kekayaan alam di sekitar rumah produksi, seperti kluwih. Itu kan kalau muda dipakai untuk sayur, tapi kalau tua cuma dibuang. Daripada dibuang saya manfaatkan," imbuhnya.
Varian produk pun terus dikembangkan oleh Anis. Kini selain abon sapi, ayam, jantung pisang dan kluwih, dirinya juga memproduksi abon tuna, lele hingga varian bernama Mister Bonte yang membidik anak-anak muda yang doyan rasa pedas.
"Ada bisnis b to b, yang menghendaki abon tuna dalam jumlah banyak, 350 kilogram, jadi ya terima saja. Ke depan aku mau membidik segmen kid dan balita. Abon tuna ini paling tepat dari kandungan omeganya banyak," ungkapnya.
Libatkan Warga Setempat, Berbagi Rezeki

Kualitas dan Konsistensi Jadi Kunci Aditya Sukses Berkarya Sebelum 30 Membangun BLIZER |
![]() |
---|
Soloraya Great Sale Dorong UMKM Cetak 158 Ribu Transaksi, Fasilitas Gratis di Mall hingga Bandara |
![]() |
---|
Reaksi Jokowi saat Bertemu Temannya Bernama Mulyono, di Reuni Fakultas Kehutanan UGM Angkatan 1980 |
![]() |
---|
UMKM & Brand Lokal di Era Persaingan E-Commerce: Riset IPSOS Ungkap Lanskap Perkembangan di 2025 |
![]() |
---|
Sumringahnya Pedagang UMKM di Klaten Fair 2025: Penjualan Naik Drastis, Harap Event Rutin Digelar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.