Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Shopee Sulap Abon Kluwih Jadi Premium, Kisah UMKM di Pinggiran Sleman Tembus Pasar Jerman dan Jepang

Kisah cinta Anis dengan Shopee tumbuh sejak era pandemi Covid-19 yang menjadi momok dunia.

Tribunsolo.com/Vincentius Jyestha
RAMBAH PASAR INTERNASIONAL - Produk Abon Daun Emas di rumah produksi di Maredan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (15/5/2025). Abon Daun Emas yang merupakan UMKM ini berhasil merambah pasar Jerman dan Jepang gegara memanfaatkan platform digital Shopee. 

Bukan untuk dirinya sendiri. Hal itu selalu Anis tanamkan di benaknya. Termasuk saat memulai usaha Abon Daun Emas.

Banyak perempuan-perempuan tangguh—begitulah ia menyebut ibu-ibu rumah tangga yang juga tetangganya, yang masih punya semangat bekerja tapi terhalang faktor usia. Tergeraklah hatinya untuk sekedar membantu mereka kembali bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.

"Aku hanya ingin biar ibu-ibu itu bisa dapat penghasilan setelah menikah dan hanya berstatus ibu rumah tangga. Aku lebih pilih cari karyawan dari tetangga yang memang mungkin kesulitan cari kerjaan, bukan buka lowongan besar gitu," jelasnya.

Dari situlah Abon Daun Emas bertumbuh. Lini produksi, sales, admin diisi perempuan-perempuan perkasa. Segala ilmu yang diperoleh diharapkan Anis juga mampu memotivasi mereka untuk bisa menjadi entrepreneur kelak di kemudian hari. 

"Awalnya saya sederhana saja. mau nggak kita kerja bareng-bareng bikin abon. Mereka saya ajak, bantu di tim produksi, ternyata kok permintaan naik, saya tambah lagi. Terus berkembang karena semakin tinggi permintaan, saya gunakan mesin. Mereka jadi belajar juga pengoperasiannya," tutur Anis.

"Dulu mereka yang produksi, aku yang nyales keliling. Alhamdulilah ada nilai manfaat dan berkahnya," imbuhnya.

Shopee Perkuat Kualitas UMKM, Aman bagi Pelaku Usaha

Shopee ibarat jendela dunia bagi Anis. Dari aplikasi itulah dirinya belajar hal-hal baru yang bisa makin memperkuat kualitas toko daringnya.

Shopee tak sekedar platform digital bagi Anis dan ribuan pelaku UMKM lainnya, namun juga mitra yang mampu membuat mereka tumbuh berkembang dalam era digital. Baik itu cara promosi terefektif yang mampu menjaring pembeli hingga metode pembayaran digital yang makin simpel bagi customer.

Tak jarang Anis menghabiskan banyak waktu di gawai hanya sekedar berkaca pada sesama penjual lainnya di Shopee sembari belajar fitur yang ada.

Mulai dari fitur Live Shopee yang ternyata mampu menyaring kepercayaan pembeli hingga mengotak-atik fitur diskon yang digandrungi pelanggannya.

Bahkan dari pelatihan Kampus UMKM, Anis mulai memiliki kesadaran untuk memanfaatkan dan mengolah segala limbah dari produksinya alias zero waste. Kulit ayam yang dahulu dibuang secara cuma-cuma kini dibuat keripik kulit ayam. Begitupun kaldu rebusan ayam dimanfaatkannya membuat kremesan ayam. 

"Itu sebenarnya upayaku untuk bertahan, dengan mendistribusikan produk secara online dan menambah varian produk. Dibantu Shopee, usahaku survive saat pandemi, aku tidak perlu mengurangi jam kerja, bahkan tidak mengurangi karyawan," jelasnya.

Baca juga: Shopee Satukan Dunia Olahraga dan Belanja dengan Hadirkan Ronaldinho dalam Iklan Terbarunya

Dari Shopee, dia juga belajar mencari market lokal hingga internasional, serta membedakan segmen pasar menengah ke bawah dan menengah ke atas. Dari adanya kemasan yang berbeda, premium dan rapi, bagaimana cara meladeni setiap pertanyaan konsumen dengan ramah, bahkan sekedar tips waktu pengiriman yang membuat konsumen akan datang kembali.

"Saya jadi tahu pentingnya memetakan pasar. Saat membidik segmen menengah ke bawah, yang cocok ya Mirota dan Pamela. Kemasan juga perlu diperhatikan, kemasan bening dengan label diatasnya. Tapi kalau sudah pake standing pouch, aku pasarkan via Shopee, Hypermart, Transmart, sampai Lulu Hypermarket," katanya. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved