Ammar Zoni Sudah 3 Kali Ditangkap Karena Narkoba, Kondisi Ekonominya Diungkap Kuasa Hukum

TRIBUNSOLO.COM - Aktor Ammar Zoni saat ini tengah mendekam di bui akibat kasus penyalahgunaan narkoba.

Ini merupakan kali ketiga sang aktor tersangkut kasus serupa, yang pada akhirnya membuatnya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

Situasi tersebut tidak hanya berdampak pada kebebasannya, tetapi juga menghantam kondisi keuangannya secara signifikan.

Kuasa hukum Ammar Zoni, Jon Mathias, mengungkapkan bahwa kliennya mengalami keterpurukan ekonomi akibat tidak bisa bekerja selama bertahun-tahun.

Baca juga: Band Peterpan Gelar Konser Reunian Rayakan 25 Tahun Perjalanan, Tapi Tanpa Ariel dan Uki

"Harus kita pahami Ammar kan dia sudah tiga tahun ya, maksudnya dia terpuruk ekonominya," kata Jon Mathias dikutip dari YouTube Reyben Entertainment, Kamis (3/7/2025).

Jon Mathias juga menjelaskan bahwa kasus-kasus narkoba yang menimpa Ammar terjadi secara berturut-turut.

"Ya kan berturut-turut ini, baru kena, kena lagi kan,” sambungnya sambil menerangkan kasus narkoba kedua dan ketiga Ammar.

Total sudah tiga tahun Ammar Zoni tidak bisa berkarier sebagai seorang aktor. Selama waktu tersebut, ia kehilangan sumber penghasilan yang sebelumnya menopang kehidupannya.

"Berarti kan tiga tahun dia tidak beraktivitas kemudian tidak ada penghasilan apa-apa."

"Dan sekarang dia juga kan tidak punya apa-apa lagi ya kan, nah, ya pasti dia karena, ya harus bangkit kan," bebernya.

Dalam pernyataannya, sang kuasa hukum juga menyinggung status Ammar Zoni sebagai seorang ayah dari dua anak yang merupakan buah pernikahannya dengan aktris Irish Bella.

Baca juga: El Rumi Tak Diizinkan Tanding Tinju dengan Jefri Nichol Jika Tak Turuti Syarat dari Maia Estianty

Menurutnya, hal ini menjadi alasan kuat bagi Ammar untuk berjuang kembali memperbaiki hidupnya.

"Dia kan walaupun ceritanya kan dia sebagai bapak ya, orang tua dari anak-anaknya, sebagai ayah dari anak-anaknya ya kan dia harus bertanggung jawabnya untuk membesarkan anak-anaknya itu dia wajib apalah untuk bangkit," pinta sang kuasa hukum.

(*)