SPMB SMP 2025

166 Siswa di Sragen Tak Lolos SPMB 2025, Diarahkan ke Sekolah yang Kursinya Kosong atau Swasta

Sebanyak 166 calon siswa di Kabupaten Sragen dipastikan tidak lolos dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP tahun 2025.

TribunSolo.com/Septiana Ayu
SISWA SMP - Ilustrasi siswa SMP di Sragen. Sebanyak 166 calon siswa di Kabupaten Sragen dipastikan tidak lolos dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP tahun 2025. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN – Sebanyak 166 calon siswa di Kabupaten Sragen dipastikan tidak lolos dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP tahun 2025.

Ratusan siswa ini kini berada dalam ketidakpastian karena belum mendapatkan sekolah untuk melanjutkan pendidikan.

Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, M. Farid Wajdi menyampaikan, meski daya tampung SMP Negeri di Sragen mencapai 9.792 kursi, namun hanya 9.254 pendaftar yang masuk.

Artinya, masih ada 538 kursi yang tersisa namun tidak terisi.

“Kemungkinan sekolah di luar sekolah negeri, kursi tidak terpenuhi ya karena tidak ada yang mendaftar, misalnya di sekolah SMPN Satu Atap,” terangnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (12/7/2025).

SISWA SMP - Ilustrasi siswa SMP di Sragen. Sebanyak 166 calon siswa di Kabupaten Sragen dipastikan tidak lolos dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP tahun 2025.
SISWA SMP - Ilustrasi siswa SMP di Sragen. Sebanyak 166 calon siswa di Kabupaten Sragen dipastikan tidak lolos dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP tahun 2025. (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

Farid menambahkan, dari total tersebut, terdapat 166 calon siswa yang tidak lolos seleksi.

“Sebanyak 53 persen SMP Negeri yang terisi, sisanya 47 persen sekolah negeri itu tidak terisi full, ya karena pendaftar tidak mendaftar ke sekolah tersebut,” katanya.

Sebagai solusi, pihak Dinas Pendidikan akan mengarahkan para siswa yang belum diterima ke sekolah-sekolah yang masih memiliki kekosongan kursi, atau ke sekolah swasta.

“Seperti di SMPN 2 Jenar, ada potensi 2 SD, karena ada yang mondok atau mungkin merantau, jadinya tidak mendaftar,” sambungnya.

Baca juga: Daftar 23 SMP Negeri di Sragen yang Kuota Daya Tampung Belum Terpenuhi Pasca SPMB 2025 Tutup

Beberapa sekolah bahkan mengalami kekurangan siswa cukup besar, salah satunya SMPN 2 Ngrampal yang hanya menerima 85 siswa dari total daya tampung 222 kursi.

“Kalau di Ngrampal, memang biasanya itu buka 5 rombel, kalau dulu pernah menerima 7 rombel, dari guru berusaha untuk mengejar 7 rombel itu tadi, biar eksis seperti dulu,” jelasnya.

“Kalau sebenarnya membuka daya tampung 5 rombel itu hanya kurang sedikit, karena buka 7 rombel, jadi kekurangannya mencapai ratusan,” sambungnya.

Situasi ini juga terjadi di 23 SMP Negeri lainnya yang tersebar di berbagai kecamatan, seperti SMPN 2 Plupuh, SMPN 2 Sumberlawang, SMPN 2 Gondang, hingga SMPN 2 Jenar.

Dengan kondisi ini, Dinas Pendidikan mengimbau agar para orang tua dan siswa tidak terpaku pada sekolah tertentu, mengingat masih banyak sekolah lain yang membutuhkan siswa baru.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved