Klaten Bersinar

Keren Pol! Petani Muda dan Mahasiswa KKN di Juwiring Klaten Bikin Tambo Art Ucapan HUT ke-221 Klaten

Dok. Drone Prihatnyo Ruli Hermawan
Tambo art. Seni melukis sawah atau tanbo art ucapan selamat HUT Klaten ke-221 di lahan persawahan di Desa dan Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Selasa (22/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Seni melukis sawah atau tanbo art, dibuat petani muda dan mahasiswa untuk memberikan ucapan HUT Klaten ke-221 di lahan persawahan di Desa dan Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. 

Petani muda yang bernama Prihatnyo Ruli Hermawan (38), dibantu dengan mahasiswa KKN UIN Raden Mas Said Surakarta yang membuat tanbo art tersebut. 

"Di sini kami mencoba melakukan proyek namanya Tanboart ya, kalau istilah di Jepangnya. Kita membuat pola tertentu di sawah," ujar Ruli saat ditemui Selasa (22/7/2025). 

Media tanam yang digunakan, merupakan padi.

Ada 2 jenis varietas padi yang ditanam, yakni padi Black Madras untuk yang warna ungu dan padi lokal Cibatu untuk warna hijau. 

Baca juga: Bupati Klaten Hamenang Rapat Virtual dengan Pemerintah Nanjing, Program Sister City Masuk Penjajakan

"Jadi di sini kami membentuk pola tanam, dengan gambar tulisan gitu yang membentuk ucapan Selamat Hari Jadi Klaten ke 221," jelasnya. 

Selain tulisan ucapan selamat, juga dibuat tulisan tema perayaan yakni hangesti tejaning jati. 

Usia padi yang ditanam, telah memasuki usia 10 minggu atau 2 setengah bulan. Sementara masa panen padi, diperkirakan pada bulan Agustus. 

Luas tanah sawah yang digarap Ruli, memiliki luasan sebesar 1.700 m⊃2;.

Hanifah Putri Aulia (20) merupakan mahasiswi Fakultas Syariah jurusan Hukum Keluarga Islam, mengatakan bila membuat tanbo art merupakan pengalaman pertama bagi dirinya. 

"Pertamanya aku kira kan pas ke sini udah digambar gitu, tahunya kan belum. Terus jadi nyoba pertama kalinya nyemplung ke sawah, sebelumnya belum pernah sama sekali," ucapnya. 

Perasaan dirinya saat awal turun ke sawah, ialah perasaan takut. 

Baca juga: Presiden Resmikan Kopdes Merah Putih di Klaten, Bupati Hamenang: Semua Sudah Berbadan Hukum

"Pas nyemplung awalnya takut, karena kan dalam banget ini ya. Ternyata seru, " kata Hanifah. 

Pengalaman membuat tanbo art, ia diajak untuk mencabut tanaman padi yang kemudian ditanam lagi sesuai dengan desain bentuk tulisan. 

Kesulitan tersendiri ia rasakan, karena padi tersebut sudah berusia besar. 

Pengerjaan itu, dilakukan bersama teman-temannya selama 10 hari. Setiap harinya dimulai pukul 07.00 WIB-11. 00 WIB. 

(*)