Wisata di Klaten
Sejarah Candi Plaosan di Bugisan Klaten, Ternyata Ada Kisah Romantis Pasangan Beda Agama
Daya tarik lain dari Candi Plaosan adalah adanya parit berukuran 440 meter x 270 meter yang mengelilingi kompleks candi.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, bukan hanya terkenal dengan Candi Prambanan.
Ada Candi Plaosan yang juga menjadi salah satu destinasi wisata budaya dan sejarah yang menarik untuk dikunjungi.
Terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Candi Plaosan didirikan pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, seorang Raja yang juga membangun Candi Borobudur dan Candi Sewu dengan latar belakang agama Buddha.
Kompleks candi ini memiliki dua candi induk dan sebuah mandapa (bangunan ritual) yang dikelilingi oleh 58 Candi Perwara dan 194 stupa.
Pada beberapa Candi Perwara, ditemukan tulisan pendek yang menunjukkan bahwa bangunan tersebut merupakan sumbangan dari bawahan raja sebagai bentuk loyalitas.
Baca juga: Festival Candi Sojiwan di Prambanan Klaten, Bupati Hamenang Harap Bisa Jadi Ajang Tingkat Nasional
Candi Plaosan Lor diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi.
Lebih spesifik, candi ini dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno, yang berkuasa sekitar tahun 840-856 M.
Candi ini dibangun sebagai hadiah pernikahan dari Rakai Pikatan untuk permaisurinya, Pramodha Wardhani.
Menariknya, keduanya memiliki perbedaan latar belakang agama, Pikatan beragama Hindu sedangkan Wardhani beragama Buddha.
Oleh karena itu, Candi Plaosan memadukan unsur Hindu dan Buddha, melambangkan keharmonisan antara dua keyakinan yang berbeda.
Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa Candi Plaosan Lor dibangun pada tahun 842 M, berdasarkan Prasasti Cri Kahulunan.
Prasasti ini mengindikasikan bahwa candi ini dibangun atas perintah Sri Kahulunan (Pramodhawardhani) dan didukung oleh Rakai Pikatan.
Jadi, meskipun ada beberapa pendapat mengenai tahun pastinya, secara umum Candi Plaosan Lor diperkirakan dibangun pada abad ke-9 M, sekitar pertengahan abad ke-9, dan lebih spesifik pada tahun 842 M.
Baca juga: Kolam Renang Pesona Alam Tirta di Klaten, Wisata Air Tanpa Kaporit yang Harga Tiketnya Murah Meriah
Daya tarik lain dari Candi Plaosan adalah adanya parit berukuran 440 meter x 270 meter yang mengelilingi kompleks candi.
Di dalamnya ditemukan ribuan fragmen gerabah dan keramik asing.
Diperkirakan, parit ini dulunya berfungsi untuk menurunkan air tanah sehingga tanah di sekitar candi menjadi lebih padat.
Konon, pada masa kerajaan, unsur air, gunung, dan sawah dianggap suci.
Karena itulah, candi digambarkan sebagai gunung tempat para dewa bersemayam yang dikelilingi samudera.
(*)
Rekomendasi Wisata Alam di Klaten, Kalitalang: Surga Tracking Asri di Lereng Merapi |
![]() |
---|
Rekomendasi Wisata di Klaten, Umbul Brintik Malangjiwan yang Dijadikan Tempat Terapi |
![]() |
---|
Rekomendasi Wisata di Klaten, Bukit Sidoguro Bayat yang Disebut Mirip Gardens by the Bay Singapura |
![]() |
---|
4 Rekomendasi Wisata di Delanggu Klaten Jateng, Nikmati Kulineran dengan Suasana Pedesaan Alami |
![]() |
---|
3 Rekomendasi Wisata Dekat Umbul Ponggok Klaten, Bisa Rencanakan Liburan Beberapa Tempat Sekaligus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.